Selasa, 10 Februari 2009

Soulmate

1 Sam 20 : 1-17

Yoh 15: 9-17

Amsal 17:17

soulmate= belahan jiwa. Istilah ini sebenarnya awalnya bukan sahabat, tapi menggambarkan bagaimana seharusnya hubungan antara laki-laki dan perempuan khususnya dalam hubungan pernikahan. Laki-laki dan perempuan dalam mitologi Yunani adalah manusia yang pada awalanya merupakan kesatuan, namun karena mereka begitu sempurna, para dewa merasa tersaingi, sehingga dewa membagi mereka menjadi dua bagian yaitu laki-laki dan perempuan. Oleh karena mereka yang tadinya adalah suatu kesatuan menjadi terpisah, ada kerinduan dari masing-masing pihak untuk mencari belahan jiwanya yang hilang, yaitu melalui pernikahan, agar yang 2 tidak lagi menjadi 2 melainkan menjadi satu kesatuan yang utuh dan sempurna seperti sediakala

Dewasa ini istilah soulmate sudah mengalami perluasan. Soulmate tidak berpusat pada jenis kelamin saja, namun lebih kepada makna dan hakekat dari kata soulmate itu sendiri, yaitu ketika munculnya rasa saling mengerti dan memahami antar 2 orang manusia atau lebih (bahkan dengan binatang sekalipun) dalam cakupan perasaan, pikiran, cita-cita, bahkan sesuatu yang nampak tersirat. Tidak mengherankan banyak dari manusia masa kini menjadikan anjing atau binatang peliharaan mereka sebagai sahabat terbaik mereka, karena hewan tersebut dianggap mampu memahami dan mengerti apa yang sedang mereka rasakan atau alami.

Nah bagaimana kini dengan sahabat manusia. Kalo dipikir-pikir mungkin lebih enak bersahabant dengan binatang ya? J karena binatang tidak licik seperti manusia. Seperti apa sih seorang sahabat yang baik buat kita? Untuk mendapatkan seorang sahabat yang baik bagi kita tentunya kita terlebih dahulu harus menjadi sahabat yang baik untuk orang lain juga bukan? Karena pada umumnya manusia hanya suka menerima, dan tidak suka memberi, maka kita mulai dari diri kita dulu untuk memberi diri menjadi sahabat bagi orang lain Kini bagaimana menjadi sahabat yang baik dan tentunya sesuai dengan Firman Tuhan yaaaa:

- melandaskan persahabatan dalam kasih Tuhan. KASIH yang gimana tuh? Kasih yang bertindak, bukan hanya di mulut, tapi juga di hati, pikiran dan terutama perbuatan. Seringkali kita terlalu mudah berjanji, mengatakan aku sayang kamu, dari pada melakukan apa yang kita janjikan atau buktikan ketika kita mengatakan bahawa kita mengasihi sahabat kita. Mudah? Harusnya mudah, kenapa? Karena kita sungguh mengasihi sahabat kita itu. Demi cinta apapun dilakukan kan? Ada yang susah? Tidak, termasuk ketika Tuhan memberi diri untuk mati di kayu salib bagi kita, dan oleh karena itu Tuhan kita disebut sebagai sahabat sejati!!. Ini juga yang dilakukan oleh Yonathan sahabat Daud. Ia mengasihi Daud dengan begitu rupa hingga ia memberi diri untuk berseberangan dengan Ayahnya. Eittt... memang banyak remaja masa kini juga menentang orang tua demi sahabatnya, tapi yang ini beda kasusnya loh. Yonatan adalah anak Raja yang sudah pasti akan menerima warisan berupa tahta dan kekuasaan yang dimiliki ayahnya. Melihat Daud sebagai orang yang dibenci ayahnya, karena dianggap dapat merebut kekuasaan, tidak membuat Yonathan beralih membenci Daud. Ia malah melindungi Daud sebagai sahabat yang ia yakini telah diurapi Tuhan untuk menggantikan ayahnya Saul. Bisa saja Yonathan menjadi sahabat yang menusuk dari belakang, menjadi penghianat, tapi itu semua tidak ia lakukan karena ia mengasihi Daud. Ia tidak hanya berjanji untuk melindungi Daud, lebih dari itu ia melakukan yang terbaik untuk membela dan melindungi sahabatnya itu di hadapan ayahnya. Kenapa sih harus kasih yang bertindak? Kasih tanpa bukti=0. “ jangan bilang lo cinta sama gw ya! Bagian gue susah loh ga ada, bagian gw seneng lo baru nongol. Tapi kita juga harus berhati-hati kasih disini adalah kasih Tuhan, bukan kasih manusia jadi standar yang digunakan adalah standar, kriteria kasih Tuhan (agape dan philia, bukan eros) bukan manusia. bila standar yang digunakan adalah standar manusia maka jangan kaget ketika persahabatan kita pada akhirnya menjerumuskan kita, baik itu ke dalam narkoba, miras, hingga seks bebas, dan kejahatan lainnya.

Bila persyaratan pertama dan utama telah kita penuhi baru persyaratan lainnya dapat dipenuhi. Mengapa begitu? Ketika kita mengasihi sahabat kita dengan kasih Tuhan maka kita akan menggunakan cara Tuhan juga dalam memperlakukan sahabat kita, begitu juga sebaliknya ketika sahabat kiuta memperlakukan kita. Emang apa saja sih yang telah Tuhan lakukan sebagai seorang sahabat bagi kita?

- KasihNya mempercayai kita. Apa buktinya Tuhan mempercayai kita? Ia mengangkat kita menjadi anak dan sahabatnya, bahkan menjadi rekan sekerjaNya. Padahal kita ini manusia yang tidak layak dipercaya bukan? Tapi Tuhan mau percaya sama kita. Dan untuk itu kita juga perlu belajar menjadi orang yang dapat dipercaya. Dalam persahabatan perlu rasa saling mempercayai. Bila kita bilang:” jangan bilang siapa-siapa yaaaa!” lalu dalam semalam cerita kita sudah menyebar ke seantero komisi remaja atau sekolah maka pastikan itu bukan sahabat yang baik. Sahabat yang baik adalah sahabat yang dapat dipercaya.ketika kita bercerita, curhat maka ia akan menyimpan dengan baik bahkan kalo bisa ia memberikan jalan keluar yang baik untus sahabatnya itu.

- KasihNya membangun relasi. Apa buktinya? Tuhan mati bukan hanya untuk bangsa Israel, orang YAHUDI, tapi Ia sungguh mati bagi kita semua orang, bagi dunia. Tuhan bukan hanya sahabatku, tapi juga sahabat kamu, kalian, mereka.... kini mengapa kita masih mengkotak-kotakan sahabat menurut selera kita, bila Tuhan saja tidak mengkotak-kotakan kita. Dengan persahabatan yang ditawarkan Tuhan kepada kita, kita juga diajak menjadi sahabat bagi semua orang. Tentu bukan berarti kita tidak boleh memiliki sahabat spesial. Tapi kita juga tidak boleh mengikat sahabat kita itu hanya dengan diri kita :” lo kan sahabat gw, ko bertemen dengan musuh gw sih!?” kita maupun sahabat kita bebas berteman dan menajdi sahabat siapapun, tentu selama persahabatan yang dibina adalah persahabatan yang sehat bukan yang menjerumuskan. Oleh karena itu bila kita juga tahu sahabatnya sahabat kita ini tidak baik kita perlu tegur, jangan dijauhi tapi kalo bisa dijangkau juga ini yang disebut kasih yang mentransformasi relasi, seperti yang telah Tuhan lakukan juga bagi kita. Dari hamba menjadi sahabat

- Dan karena persahabatan kita dilandaskan oleh kasih Tuhan maka sudah sepatutnya juga persahabatan kita juga dilandasi dengan kelemahlembutan, kesabaran, kesetiaan, keramahan dan bukan kekerasan. Banyak remaja masa kini yang melakukan kekerasan kepada sahabatnya. Mungkin kekerasan yang dilakukan bukan secara fisik (walau ada juga yang secara fisik) tapi lebih ke arah verbal atau kata-kata (ucapan). Sering yang kita kira candaan tidak menjadi candaan di hatinya. Kita suka bilang :” ah lo ni kaya ga kenal gw aja,,, gw kan becanda, jangan dimasukin hati napa!?” tidak sesimpel dan semudah itu persoalannya teman-teman. Mungkin kita merasa sahabat kita sudah pasti mengenal kita jadi kita bisa memperlakukan mereka sesuka kita. Itu adalah pemahaman yang SALAH BESAR!!! Oki Firman Tuhan mengatakan perbuatlah kepada seorang apa yang engkau ingin orang lain lakukan padamu. Bila kita hanya ingin dimengerti dan tidak mau mengerti itu namanya bukan persahabatan. Bila kita hanya ingin sahabat kita mengenal kita dengan segala kelemahan kita tapi tidak mau tahu dan memahami kelemahannya, maka kita bukanlah sahabat yang baik untuknya. Mengapa kita tidak memulainya dari diri kita sendiri. Seperti iklan susu bendera: perubahan tidak datang sendiri, karena kita yang memulainya. Mulailah dari kita mencari cara untuk memperlakukan orang yang kita sayang ini dengan sebaik mungkin, dengan tidak menyakiti hati mereka dengan perkataan atau perbuatan, dengan memberiakn yang terbaik dengan kasih dan ketulusan.

Setiap manusia membutuhkan sahabat. Se-kuper, atau se-cupu, se-pendiam apapun seseorang pasti butuh sahabat, karena tidak ada manusia di dunia ini yang bisa hidup sendiri, mereka butuh orang lain untuk berbagi. Tentunya bukan hanya berbagi yang manis atau pahit saja, tapi semuanya itu haruslah seimbang. Banyak orang ingin bersahabat hanya untuk senangnya saja dan tidak mau susahnya, itu namanya bukan sahabat, tapi pagar makan tanaman. Ato temen makan temen. Karena yang benar adalah Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran. (Amsl 17:17) karena sesungguhnya kadar kekuatan persahabatan bukan diukur ketika masa senang, tapi masa sukar. Itulah makna persahabatan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar