Minggu, 08 Februari 2009

6 celaka


Yes 5:8-24

Apa persamaan dan perbedaannya peramal dengan nabi?

Paranormal dan nabi sama sama menunjukkan masa depan, hanya saja yang berbeda adalah paranormal menunjukkan masa depan dimana manusia dikondisikan untuk bersiap menerima kenyataan. Bila kita diramalkan akan mati tahun ini, yah kita akan menerima saja, dan menunggu waktu, walau menjalani waktu dan menunggu tergantung dari setiap orang yang mendengar dan menyikapi. Tapi peramal hanya akan membuat kita menerima.

Sedangkan masa depan yang dinyatakan oelh nabi dinmakan nubuat, nubuat itu sama sekali berbeda dengan ramalan. Masa depan kamu akan begini...begini...begini itu kalo kamu tetap begitu,... dan akan berubah kalo kamu mengubah cara hidupmu.

seorang nabi memiliki fungsi yang juga berbeda dengan peramal... Orang mencari peramal dengan sengaja untuk mengetahui apa yang akan terjadi dalam hidupnya. Tapi orang tidak mencari nabi untuk hanya sekedar mengetahui masa depannya. Nubuat yang datang pada seorang nabi bukan perkiraan, bukan juga berasal dari dirinya sendiri. Tapi berasal dari Allah. Allah memiliki maksud tersendiri ketika Ia memberikan nubuat, atau visi itu kepada seorang nabi. Yaitu maksud kasih, agar manusia dapat diselamatkan dan dapat bertobat, yaitu kemabli ke jalan yang Tuhan ridohi, berkati, dan bukan mengambil jalan yang salah dan bahkan membawa mereka ke jurang kematian dan maut. Oleh karena itu pada masa perjanjian lama nabi dikenal sebagai orang yang dipanggil untuk menyatakan kehendak Allah dan berbicara atas nama Allah, dan bukan atas nama dirinya sendiri dan kehendaknya.

Seorang nabi akan membawa manusia untuk melihat dengan cara pandang Allah, dan membawa anda kepada Allah. Jadi kalau ada orang yang mengatasnamakan dirinya nabi, tapi tidak membawa anda kepada Allah, maka ia bukanlah nabi.

Inilah yang dikatakan oleh Yesaya dari perikop yang diberi judul oleh LAI “PERINGATAN TENTANG KEPELBAGAIAN KEBURUKAN” Yesaya memberikan warning atau peringatan kepada manusia bila ia tidak mengubah kebiasaaanya, maka mereka akan menrima celaka.

Untuk apa Yesaya membeberkan semuanya ini? Agar manusia bertobat dari apa yang tidak disukai oleh Tuhan. Kalau kita tidak mau celaka maka hindarilah celaka itu. Celaka apa sajakah itu?

Celaka 1

Mereka yang hanya memilikirkan keuntungan diri sendiri (8-10)

-mereka yang menyerobot rumah demi rumah dan mencekau ladang demi ladang. Sehingga tidak ada tempat bagi orang lain, dan hanya kamu sendiri yang tinggal di dalam negeri

Gambaran ini memang nampak begitu akrab dengan realita kita masa kini. Orang orang yang ingin mengekang semua kekayaan yang ada di negeri ini, hadir setiap hari menambah rentetan para penjarah... penjarah bukan hanya orang orang yang mengambil barang pada waktu kerusuham Mei 98, yang mengambil tanpa rasa bersalah, bahkan mengambil kesempatan untuk dapat merauk semuannya. Tapi penjarah profesional yang menjarah dengan cara yang begitu licik, dengan cara yang kotor, sehingga baik tanah, hutan, pula hingga perairan dikuasai hanya untuk dirinya sendiri. Mereka yang tidak punya uang tergeser oleh yang punya uang.... yang mengatasnamakan proyek pembangunan untuk tempat tinggal yang lebih manusiawi nabun diambil paksa dengan cara yang tidak manusiawi, bahkan cenderung mengabaikan kepantingan orang lain. Sama persis dengan apa yang diuraikan oleh nabi Yesaya.

kalo menggunakan majas, mungkin orang seperti itu diumpamakan sebagai orang yang bertangan tentakel, yang tentakelnya merambah kemana-mana. Mungkin kita tidak punya kuasa untuk menaklukkan orang-orang seperti itu, namun kita bisa tidak meniru mereka, tidak mendukung mereka, dan bahkan mendoakan mereka. Lebih baik tidak kaya namun sejahtera, daripada kaya, serakah namun celaka.....

celaka 2

Mereka yang hanya memikirkan kenikmatan sendiri 11-17

Mencari kenikmatan adalah sesuatu yang manusiawi, mencari kesenangan dan kenikmatan itu tidak salah. Yang salah malah ketika orang mencari sakit, mencari penderitaan, dipukul malah tertawa, dihina malah bangga.... itu adalah orang orang masokis. Lalu apa yang dibilang celaka: a. Orang yang suka mencari kenikmatan, padahal tahu bahwa kenikmatan itu mencelakakannya. B. Orang yang mencari kenikmatan hingga meninggalkan Tuhan.

  1. Saya suka mencari kopi yang nikmat. Tapi bukan berarti saya harus minum kopi setiap hari, setiap jam, makanan apapun minumnya kopi...kalo penyakit orang dulu datang karena kekurangan, keterbatasan dan kemiskinan, seperti busung lapar, diare, TBC. Masa kini banyak penyakit yang datang karena manusia tidak bisa mengontrol diri untuk tidak menikmati hidup... dengan makanan berkoleterol tinggi, dengan minuman beralkohol dengan rokok yang bernikotin....hasilnya jantung koroner, lever, AIDS, kanker dan lain sebagainya... ini semua karena kebiasaan buruk yang membawa kenikmatan.
  2. Karena begitu banyak orang yang sebenarnya tahu, bahwa banyak kenikmatan yang membawa celaka, namun tetap melakukakannya menjadikan mereka manusia-manusia yang bodoh. Mereka tidak tahu apa yang penting dan utama dalam hidup ini... memuaskan keinginan untuk memperoleh kenikmatan atau Tuhan. Oleh karena itu banyak orang yang kaya namun sebenarnya miskin... orang pintar tapi keblinger. Kaya harta tapi merana dalam jiwa....

Celaka 3

Mereka yang terlalu yakin akan kemampuan diri (18-19)

Pernah mendengar:” saya yakin ko saya ga mungkin begitu....” atau “ saya yakin ko anak saya tidak mungkin begitu”.... banyak remaja dan orang tuanya mengatakan begitu ketika saya melakukan wawancara berkaitan dengan skipsi saya 2 tahun lalu tentang seks pranikah di kalangan remaja. Namun pada kenyataannya banyak dari mereka yang kemudian menjilat ludah sendiri.... begitu yakin dengan kemampuan dan kekuatan bahkan daya tahan sendiri, sehingga berani nyerempet-nyerempet dosa....dosa itu jangan dipancing .... kalo teman2 remaja bertanya ciuman itu boleh ga sih? Saya jawab boleh kalo ciumannya di depan papa mama yaaa..... kalo temen2 muslim mengatakan kalo ada laki-laki bersama dengan perempuan yang bukan muhrimnya maka yang ketiga adalah setan..... Tuhan kita suruh untuk menjauhkan kita dari pencobaan, tapi kita sendiri mencobai diri kita sendiri...

Banyak orang Tua yang berkata, “ ngak mungkin deh anak saya begitu...anak saya tuh anak baikk... tapi tanpa pendampingan, diingatkan, diperingatkan, maka anak dapat merasa memang dirinya kuat... dan mencobalah ia segala sesuatu yang diluar batas.... maka suatu saat orang-orang akan berkata.... wah nggak nyangka yaa dia bisa begitu... ngak nyangka yaaa anak pak anu begini, dan lain sebagainya....

Jangan merasa diri kuat, karena kita ini manusia yang rentan!!

Celaka 4

Mereka yang norma dan pandangan pribadinya terbalik-balik. (20)

Putih jadi hitam dan hitam jadi putih.... lama lama tidak lagi kelihatan mana hitam dan mana putih... semuanya berbaur... dan semua orang mengatakan ”orang lain juga begini, orang lain juga melakukan hal yang sama” itu juga yang jadi pembelaaan begitu banyak anak remaja ketika mereka menyamakan pola hubungan mereka dengan orang lain. “ngak apa-apa kan hanya sekali...” lama-lama ketagihan, dan bila udah ketagihan sudah tidak terasa lagi kalo yang dilakukan salah, udah kebal....

Hasilnya: yang jahat jadi baik dan yang baik jadi jahat!

Celaka 5

Mereka yang berpuas diri atas apa yang telah dimiliki dan diraihnya.

Ini berbeda dengan bersyukur.... berpuas diri atas apa yang dimiliki dan diraih tidak sama dengan bersyukur... bersyukur adalah menerima dengan tetap melakukan yang terbaik dan bukan berpuas diri lantas berhenti untuk melakukan yang terbaik. Orang yang berpuas diri adalah orang yang tidak mau belajar... mereka berhenti untuk belajar karena merasa kemampuannya sudah cukup dan sudah baik. Orang yang tidak butuh belajar adalah orang yang tidak bisa ditolong dan merasa tidak perlu ditolong

Celaka 6

Mereka yang mengeraskan hati

Yaitu orang yang tahu telah berbuat jahat tapi tidak perduli, tetap nekad, bahkan dengan penuh kesengajaan melakukannya. Ada orang seperti itu banyak, bahkan mungkin kita masuk di dalamnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar