2 Raja-raja 4:8-37
“Sesudah ia masuk, ditutupnyalah pintu, sehingga ia sendiri dengan anak itu
di dalam kamar, kemudian berdoalah ia
kepada TUHAN.”
Lebih baik mana berdoa saja atau bekerja saja? Tidak ada satupun dari kita
akan berkata lebih baik berdoa saja ataupun bekerja saja. Sejak kecil kita
sudah dibekali oleh pepatah Ora Et Labora, bekerja sambil berdoa, maka ya
memang itulah yang paling baik. Namun sekedar tahu apa yang baik atau yang
seharusnya belum tentu membuat kita melakukan apa yang baik dan yang seharusnya
itu.
Banyak manusia modern mulai merasa bahwa tidak apa-apa bila mereka tidak
berdoa. Toh banyak orang yang tidak berdoa, bahkan tidak beragama hidupnya
baik-baik saja, sukses bahkan.
Dalam kisah hari ini kita melihat bagaimana seorang Elisa berdoa kepada
Tuhan memohon dibangkitkannya seorang anak dari perempuan Sunem. Sebagai nabi
yang perkataannya begitu penuh kuasa, Elisa tidak berdoa saja lalu diam dan
menunggu. Ia berdoa dan bertindak. Kini per -tanyaannya, mana dari perbuatan
Elisa yang membangkitkan anak tersebut? Doanya-kah atau tindakannya-kah?
Doa yang memiliki kuasa adalah doa yang tidak hanya dipanjatkan lewat kata
namun juga lewat perbuatan. Karena dia bukanlah sekedar kata, namun menjadi
nafas iman pengikut Kristus. Kita tidak dapat hanya memohon dalam doa lalu
tidak mengerjakan apa-apa untuk mendapatkan yang kita harapkan. Namun ketika
kita memilih untuk bekerja saja dan tanpa berdoa, dan ternyata kita mendapatkan
apa yang kita inginkan, bukan berarti kita tidak perlu berdoa.
Doa sesungguhnya bukan alat untuk mengabulkan permintaan, tapi doa adalah
cara kita menyelaraskan apa yang hendak kita kerjakan dengan kehendak, cara,
persepsi Allah bagi manusia yang diwujudnyatakan oleh manusia dalam tindakan
nyata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar