Rabu, 25 Januari 2012

WANTED: PENOLONG YANG SEPADAN: 10 Check List

WANTED:
PENOLONG YANG SEPADAN: 10 Check List

Kata orang: “Usia remaja adalah usia dimana cinta mulai berkembang.” Benarkah itu? Yup, memang usia remaja adalah usia dimana mulai berkembangnya rasa tertarik kepada lawan jenis. Kenapa itu bisa terjadi? Pada rentang usia ini, kalian sedang mengalami banyak perkembangan dan perubahan, satu dari banyak itu adalah perubahan hormonal. Dampaknya? Luar biasa! Perubahan hormonal yang akan memicu perubahan bentuk tubuh, mood, organ reproduksi hingga rasa tertarik yang kuat terhadap lawan jenis. Nah, karena kalian ada dalam rentang usia ini, dalam edisi kali ini, kita mau sedikit banyak membahas tentang bagaimana kita dapat mempergunakan rasa tertarik kepada lawan jenis yang tepat dan dengan cara yang juga tepat. Bukankah kita ingin mendapat pasangan yang tepat? Bukan hanya untuk bersenang-senang atau mengisi kesepian kita, namun pasangan yang betul-betul dapat menjadi penolong yang sepadan, yang dapat menerima kita apa adanya, namun tidak membiarkan kita seadanya.
Kalau mau, yuk kita liat bagaimana kriteria seorang penolong yang sepadan.
1. Cinta Tuhan
Tentunya soal yang satu ini, teman-teman sudah bisa mengetahui alasannya (Lihat Genesis Vol 7. September 2011). Namun bukan berarti ketika si dia berkata bahwa dia adalah orang yang cinta Tuhan berarti sudah cukup. Masalahnya adalah, apakah cinta Tuhan sudah pasti seiman? Hmmm... jawabannya: belum tentu. Bagaimana bila Ia memiliki kecintaan kepada Tuhan yang berbeda dengan Tuhan kita? Persoalan keyakinan adalah bagaimana manusia memperlakukan, berelasi dengan Tuhannya dan bagaimana Ia juga mempraktikan ajaran agamanya dalam kehidupannya sehari-hari. Mengapa hal ini penting? Karena bagaimanapun keyakinan, merupakan dasar yang paling kokoh untuk menjalin sebuah hubungan cinta kasih. Misalkan saja bila kalian berpacaran dengan seseorang yang menganggap poligami adalah hal yang sah-sah saja bila dilakukan, sedangkan kalian memegang teguh pernikahan adalah janji seumur hidup antara dua orang manusia, tentu banyak hal yang akan kalian ributkan bukan?
2. Dewasa
DEwasa ternyata bukan soal tua, tapi soal pilihan dalam merespon segala sesuatu yang terjadi dalam kehidupan mereka. Nah, apa aja sih ciri kedewasaan? Mengenali ,menerima, dan jujur terhadap diri; Menerima keberadaan orang lain sebagai sesama dan bukan musuh atau saingan; Mengarahkan hidup bagi dan kepada orang lain alias mulai belajar mengutamakan orang lain; Mampu berpikir dan bertindak mandiri (bukan artinya punya segala-sesuatu sendiri yaa... tapi ketika ia sudah dapat bertanggung jawab atas kehidupannya sendiri. Misalnya dimulai dari hal sederhana: bangun pagi, membersihkan kamar, mencuci peralatan makannya sendiri dan tidak mengandalkan orang lain); Punya visi yang jelas akan hidupnya (apa kalian mau berpacaran dengan si dia, yang tidak tahu mau membawa hidupnya sendiri kemana? Apalagi bawa hidup kita...bisa-bisa cape dehh!!)
3. Mampu menjadi seorang AYAH dan IBU.
Orang tua pasti akan selalu memberikan, mengusahakan, mencari, mewujudkan yang terbaik bagi anak-anakNya. Mungkin kalian akan berkata, orang tua saya bukanlah orang tua yang baik bagi saya. Memang benar! Tidak semua orang tua di dunia mampu bersikap baik terhadap anak-anaknya, namun jangan lupa, bahwa kita memiliki orangg tua sejati yaitu Bapa di Sorga. Apakah Bapa di sorga akan memberikan ular kepada anaknya yang minta roti? Tidak bukan? Karena Bapa selalu tahu yang terbaik bagi anak-anakNya. Implikasinya? Si dia harus dapat memberi yang terbaik kepada kita bukan dengan standar dunia, tapi dengan standarNya sebagai Allah, yaitu KASIH, karena tidak ada pemberian yang lebih besar dari kasih.
4. Mampu menjadi seorang SAHABAT.
“Sahabatmu adalah pacar terbaikmu!” mengapa? karena pacarmu bukan ada hanya untuk menjalin hubungan asmara, tapi untuk melalui sebuah proses dalam rangka memasuki hubungan seumur hidup dalam sebuah pernikahan. Tentunya, kita membutuhkan seorang yang dapat dijadikan sahabat untuk berbagi suka duka, bercerita hingga larut malam, berdiskusi dan menerima kita apa adanya. Siapa lagi kalau bukan pasangan kita? Masakkan kita menikah hanya untuk bermesraan? Dan bukan berbagi kehidupan? Jadi, so pasti, pasangan yang terbaik adalah seorang yang dapat menjadi seorang sahabat bagi kalian.
5. Mampu menjadi seorang KEKASIH
Apa ada yang bertanya dalam hati: Apa lagi nih maksudnya? Bukankah seorang pacar sudah pasti adalah seorang kekasih? Eitt... tunggu dulu, tidak semua pacar kita adalah kekasih yang baik bagi kita. Seorang kekasih adalah seorang yang tau bagaimana menempatkan diri bagi pasangannya. Dia tahu kapan saatnya ia harus manja, tapi ia juga tahu kapan saatnya ia harus memanjakan pasangannya. (Kalau mau tau lebih banyak tentang ini baca terus LSD Genesis di edisi-edisi selanjutnya yaa!)
To be continue...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar