Selasa, 25 Januari 2011

Dapatkah Keselamatan Dibatalkan?

Dapatkah Keselamatan Dibatalkan?
Yohanes 10 : 28, Fil 2: 12
Tujuan dan Sasaran :
Membukakan kepada jemaat pemuda apa artinya bahwa keselamatan itu adalah pekerjaan Allah, menjelaskan juga apakah mungkin orang yang sudah diselamatkan oleh Yesus dapat meninggalkan imannya (murtad) dan juga menjelaskan apa arti bahwa keselamatan itu bersifat tetap dan permanen dalam Yohanes 10: 28
Jemaat Pemuda mengerti konsekwensi logis dari keselamatan, yaitu iman yang menghasilkan perbuatan. Karena iman tanpa perbuatan adalah mati.
Jemaat Pemuda didorong untuk memaknai dan terus mengerjakan keselamatan yang telah diterimanya.

Bila saya bertanya kepada saudara apakah keselamatan kita dapat dibatalkan ? Apa jawaban saudara DAN kenapa? Bila anda tidak dapat menjadwab pertanyaan ini maka saya ajukan pertanyaan yang paling mendasar: Apakah saudara dan saya sudah diselamatkan? Bila sudah apa buktinya? Apakah itu secarik surat baptis, surat pernyataan sidi, kartu keanggotaan gereja, atau KTP yang menyatakan bahwa kita adalah orang Kristen? Keselamatan itu bukan soal akhirat loh. Bukan juga soal masuk sorga atau masuk neraka. Keselamatan yang sejati langsung diterima, dirasakan dan dialami oleh sang penerima keselamatan. Nggak nunggu sampe Tuhan memanggil kembali ke pangkuannya. Kalo kita belum dapat menjelaskan paling tidak menceritakan bagaimana rasanya keselamatan itu jangan-jangan kita belum selamat loh! Waaahhhh...serius? Ya. Karena keselamatan adalah hal yang serius dalam kekristenan maka cara memperlakukannya juga harus serius. Ingat bahwa keselamatan kita memang diberikan Tuhan dengan Cuma-Cuma, tapi itu tidak membuatnya jadi murahan! Nah, Kalo kita tidak dapat mendefinisikan apa itu keselamatan paling tidak kita harus tahu apa saja tanda-tandanya dan syaratnya
Apa sih syarat keselamatan kita?
Ef 2:8 mengatakan: Keselamatan merupakan ANUGERAH. Apa artinya? Artinya keselamatan kita diawali oleh sebuah pemberian Allah sendiri, bukan karena kita memohon keselamatan. (nggak mungkin, manusia terlalu sombong untuk memohon keselamatan kepada Allah)
Namun anugerah yang Cuma-Cuma itu tidak dapat berlaku tanpa adanya confirmasi dari setiap kita. Mengapa? Karena Allah tidak pernah memaksakan keselamatanNya. Ia ingin kita dengan rela dan yakin menyambut keselamatan tersebut. Oleh karena itu 2 Tim 3:15 mengatakan syarat keselamatan yaitu: IMAN KEPADA KRISTUS YESUS.Iman adalah respon manusia terhadap kasih anugerah Allah. Kini, aspek apa yang utama dalam beriman? Yups, benar sekali PERCAYA.
Tentunya orang beriman dan percaya memiliki tanda-tanda (bukti yang dapat diaminkan oleh orang lain bahwa memang kita telah diselamatkan) yang berbeda dengan mereka yang tidak beriman dan tidak percaya kepada Yesus. Kalau kita tidak dapat menunjukkaan tanda-tanda atau bukti bahwa kita memang sudah diselamatkan bagaimana kita dapat membawa orang lain pada keselamatan? Nah, Kini apa tandanya? Apa buktinya.
Efesus 4:23-24 dibaharui di dalam roh dan pikiranmu, dan hidup sebagai manusia baru yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya. Apa artinya? Kita punya cara hidup yang baru,(kalo dulu hidup dalam percabulan sekarang hidup dalam persekutuan, kalau dulu hidup mencari eksistensi sekarang mencari jiwa, kalo hidup untuk diri sendiri, untuk mengejar kehendak dan cita-cita diri sekarang untuk mengejar dan melakukan kehendak Tuhan) cara pikir (kalo dulu liat cewek pikirannya jorok mulu, sekarang liat cewek pikirannya gimana caranya saya bisa bawa ke Tuhan, kalo dulu liat orang baru pikirannya nekting mulu, kalo sekarang liat orang baru diajak pelayanan)dengan motivasi baru yang lahir dari Roh Allah (kalo dulu melayani karena popularitas,sekarang melayani karena membalas kebaikkan Tuhan, kalo dulu melayani karena ikut pacar, sekarang pelayanan melayani sang pacar) yaitu hidup dalam kehendak, kebenaran dan kekudusan standar Allah. Dan tanda-tanda ini tidak hanya kita yang merasakannya. Tapi orang orang lain yang ada di sekitar kita juga merasakannya. Kenapa? Karena memang keselamatan kita bukanlah keselamatan pribadi tapi keselamatan komunal. Semua orang boleh dan bahkan harus merasakan keselamatan yang kita miliki.
Nahhhh, kalo dah tau tanda tandanya, sekarang cek ada nggak itu tanda tanda pada diri kita. Kalo nggak ada tanda-tanda tersebut jangan heran kita suka ragu kalo ditanya kita ini sudah selamat belum. Kalo kita sendiri ragu gimana orang lain. Bisa bisa orang lain mengklaim keselamatan kita dibatalkan sama Tuhan!
Sekarang, sebenarnya keselamatan kita bisa dibatalkan tidak sih? Yoh 10:28 mengatakan: dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku. Wahhhh...jangan seneng dulu. Mari kita lihat ayat2 sebelumnya, karena ayat dalam Alkitab ini tidak dapat berdiri sendiri kalau tidak bisa kacau dunia. Lihat ayat 25-27.
25 Aku telah mengatakannya kepada kamu, tetapi kamu tidak percaya; pekerjaan-pekerjaan yang Kulakukan dalam nama Bapa-Ku, itulah yang memberikan kesaksian tentang Aku. Coba perhatikan perkataan Yesus dengan seksama. kata kunci pertama dari ucapan Yesus kali ini adalah percaya. Oh saya sudah percaya kok!! Makanya saya memeluk agama Kristen. Ingat loh percaya bukan sekedar hitam di atas putih. Percaya adalah sebagian kecil dari mempercayakan diri kepada Allah. Dan mempercayakan diri artinya memberi hidup untuk diatur masa depannya, diperintah hidupnya, diutus kemanapun, kapanpun bagi siapapun, singkatnya mempercayakan diri adalah bagian dari pemberian hak kita kepada Tuhan. Memang Tuhan telah memegang hak hidup kita sebagai ciptaanNya, namun hak yang lain biasanya dimonopoli oleh kita sendiri. Dari hak mencari sekolah, pekerjaan, pasangan hidup, cara memperlakukan pasangan, memperlakukan sahabat, teman, musuh , anak-anak, orang tua. Coba perhatikan berapa banyak hak yang kita monopoli sendiri dan tidak membiarkan Tuhan ikut serta di dalamnya ?
26-27 tetapi kamu tidak percaya, karena kamu tidak termasuk domba-domba-Ku. Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku. Apa kata kunci kita kali ini? Mendengarkan suara-Ku, mengenal dan mengikut. Mendengar disini menggunakan kata akouo yang arti harafiahnya adalah mendengar dengan seksama, hingga sungguh sadar apa yang telah dikatakan, memberi telinga untuk mendengar pengajaran, mengerti dan memahami dengan benar. Alias nggak asal dengar, atau pura-pura dengar, apalagi kayanya dengar. Mengenal menggunakan kata ginoskow, yang artinya mengetahui, mencari tahu, mengenal secara dalam (sexual intercourse). Bukan hanya tau, bukan asal kenal, bukan juga asal tahu. Tapi layaknya suami mengenal isterinya dan sebaliknya. Tentunya mengenal yang seperti ini akan melahirkan suatu hubungan yang intim, karena kita sungguh2 bergaul dengan Tuhan. Mengikut (akoloutheo) yang bukan hanya berjalan dibelakang tapi menyertai, disertai, menjadi murid.
Dan bagi Domba-dombaNya tersedia hidup kekal selama-lamanya yang tidak terampas oleh siapapun.
Kini, sudahkah kita jadi dombaNya?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar