Selasa, 07 Februari 2012

Perjumpaan Yang Mengubahkan

Perjumpaan yang mengubahkan

Pernahkan Anda berjumpa dengan seseorang yang baik secara langsung atau tidak langsung mengubah hidup anda? Orang seperti apakah ia? Apa yang membuat Anda mengatakan bahwa ia mengubah hidup Anda? Dan apa yang berubah?

Anda pasti memiliki alasan dan jawaban sendiri-sendiri yang berbeda satu dengan yang lain dan subjektif sifatnya. Misalkan saja Anda bertemu dengan seorang pemulung tua yang sedang bekerja di tengah siang hari bolong, bagi Anda, pemulung tua tersebut menjadi sebuah inspirasi yang begitu melekat pada hati Anda. Tapi orang lain belum tentu merasakan hal yang sama dengan Anda. Mengapa demikian? Karena, perjumpaan bersifat pribadi. Mengubah seseorang, belum tentu mengubah orang yang lain.

Kini, yang menjadi permasalahan adalah ketika manusia berjumpa dengan Tuhan. Bukankah Tuhan terlalu besar untuk ditolak? Bukankah Tuhan terlalu besar untuk tidak menjadi sebuah inspirasi? Rasanya tidak mungkin bila Tuhan tidak dapat menjadi sebuah inspirasi. Namun, pada kenyataannya memang seperti itu. Tidak semua orang yang berjumpa dengan Tuhan mengalami perubahan. Dimana letak kekeliruannya? Apakah Tuhan bisa mengalami kegagalan juga?

Ternyata kuncinya bukan pada perjumpaan tapi pada kesiapan hati untuk mengalami perubahan. Bukan Tuhan yang gagal tapi manusia yang gagal memaknai perjumpaan dengan Tuhan, manusia yang mengeraskan hati dan tetap pada pendirian mereka yang mereka anggap benar. Orang Farisi dan Ahli taurat contohnya. Mereka berjumpa dengan Yesus setiap hari, bahkan dalam setiap hari itu mereka dapat menemukan Yesus mengajar dengan penuh hikmat dan melakukan mujizat-mujizat, tapi apakah mereka berubah? TIDAK. Alih alih seorang perempuan Samaria yang baru pertama kali berjumpa dengan Yesus, ternyata dapat mengalami perubahan dalam seluruh hidupnya.

Jadi bila kini kita belum mengalami perubahan, jangan cepat-cepat berkata: “Tuhan mujizatnya kurang nyata!” atau “ Tuhan berkatnya kurang banyak.” Tapi mari periksa dengan seksama kesiapan hati kita untuk berubah menjadi lebih baik. (YL_12)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar