Rabu, 21 April 2010

Tujuan Hidup

Mat 22: 36-40

Fokus
Remaja mulai menyadari bahwa mereka membutuhkan tujuan hidup. Dengan kesadaran ini mereka akan lebih mempu menjalani hidup ini karena tujuan hidup itu menolong mereka mengetahui apa yang harus mereka kerjakan dalam hidup ini. Dalam penghayatan iman Kristen, tujuan hidup ini harus diselaraskan dengan kehendak Allah.

“Orang yang tidak memiliki tujuan hidup adalah seperti kapal yang terombang ambing di lautan, tanpa tahu kemana harus berlabuh, ia akan ikut kemana ombak membawanya, dan ia akan hancur karena terhempas ombak dan karang, karena sekalipun ia tahu akan ada ombak dan karang menghadang di hadapannya, ia tidak akan pernah menghindar dari karang dan ombak tersebut.”

Orang tua saya berkata kepada saya waktu saya masih duduk di bangku sekolah dasar: “untuk apa kamu sekolah kalo kamu tidak mau belajar dengan rajin, main terus kerjanya! Kamu musti sekolah pinter biar bisa naik kelas!” Di saat itu saya bertanya pada orang tua saya: “ untuk apa naik kelas?” “Untuk bisa sekolah terus, biar mama papa ga malu, tar bisa kerja terus cari uang!” ujar orang tua saya saat itu. Dalam benak saya berpikir, kalo ujungnya Cuma untuk cari uang untuk apa sekolah tinggi2? Kan bisa aja cari uang dengan berdagang! Tinggal belajar hitung2an saja, tidak usah belajar IPS, sejarah, geografi, biologi juga!

Rekan-rekan remaja sekalian, tentu banyak dari kita yang bertanya untuk apa sih sebenarnya kita sekolah, hidup? Dan jawaban yang sering kali kita dapatkan sama semua, yaitu untuk bekerja, cari uang, menikah dan punya anak. Apakah itu sesungguhnya tujuan hidup manusia? Pun karena kita merasa bahwa itulah yang wajar dikerjakan oleh manusia, maka tidak perlu lagi menetapkan tujuan hidup kita sendiri, Toh ujungnya juga sama aja....mati!

Itulah pandangan yang salah! Setiap manusia diciptakan bukan hanya untuk beranak cucu! Tuhan menciptakan manusia dengan tujuannya masing-masing! Tuhan memang sudah merancangkan hidup kita yang paling sempurna itu, namun kita juga wajib mencari kehendak dan rencana Tuhan, agar hidup kita ngak flat, yaitu dimana kita terjebak dengan rutintias kita tanpa ada waktu sedikitpun untuk mencari visi hidup kita sesungguhnya!

Masalahnya kini, pertama: mencari visi hidup bukanlah sesuatu yang mudah untuk kita lakukan, visi hidup bukan semata-mata cita-cita, hasrat atau sebatas keinginan saja. Tapi sesuatu yang lebih daripada itu, yaitu sesuatu kekuatan yang mendorong kita untuk melakukan ini dan itu, misi! Selain itu visi itulah yang akan menentukan pilihan dan langkah2 hidup yang akan kita ambil sebagai manusia! Kedua: karena walau hidup ini adalah anugerah, pemberian dari Tuhan, bukan berarti terserah kita mau buat hidup kita jadi seperti apa, layaknya sebuha hadiah yang boleh kita simpan ataupun kita berikan kepada orang lain. Hidup yang adalah pemberian ini tetaplah milik Tuhan dan bukan milik kita sendiri, hingga untuk menjalaninya kita harus menggunakan aturan2 Tuhan dan bukan hanya aturan kita sendiri! Visi hidup manusia haruslah berkaitan erat dengan visi Tuhan terhadap manusia itu sendiri. Jadi? Jadi manusia harus memiliki hubungan yang baik dan erat dengan Tuhan agar visi Tuhan menjadi visi kita. Agar Visi Tuhan terlular kepada kita menjadi visi kita.

Yang jaadi pertanyaan kini adalah: Apa visi Tuhan bagi kita? Apa yang utama bagi Tuhan untuk kita lakukan? Apakah mengejar cita-cita? Menjadi orang terkenal? Menjadi orang kaya? Atau apa???
Matius 22 menyatakan visi Allah itu kepada kita!
1. Mengasihi Allah. Banyak anak muda, ketika ditanya apa tujuan hidup mereka, akan memberikan jawaban klise seperti: “memuliakan Tuhan”. Apa sih yang sebenarnya maksud dengan memuliakan Tuhan? Mari kita perlebar cara pandang dan pikir kita. Biasanya memuliakan Allah dikaitkan dengan bernyanyi, mengatakan kata-kata pujian bagi Allah. Nah....itulah pendapat dan pandangan yang salah. Memuliakan Allah bukan sekedar pujian, ucapan syukur, atau nyanyian belaka. Memuliakan Allah haruslah lahir dari motivasi mengasihi Allah. Bila memuliakan Allah tidak didasarkan pada rasa cinta kepada Allah, maka memuliakan Allah hanya akan menjadi pepesan kosong, bualan, dan rayuan gombal. Tentunya mengasihi Allah, bukan berarti kita semua menjadi pendeta, masuk sekolah teologi. Kasih adalah bahasa yang paling kaya... oleh karena itu, banyak hal yang dapat kita lakukan untuk mengekspresikan kasih kita kepada Allah, bukan semata-mata dengan pemberian persembahan, waktu, menjadi panitia, pengurus, dan lain sebagainya. Lalu apa?? Mulailah dengan keseharian kita....hidup kita yang kita jalani 24 jam setiap harinya!! Tujuan hidup kita adalah mengasihi Allah, maka pikirkan apa yang dapat kita lakukan untuk mengasihi Allah. Pemberian diri secara utuh; perilaku yang menunjukkan kesetiaan kita kepadanya. (bila sama pacar saja kita menunjukkan kasih melalui komitmen, apalagi sama Tuhan!!)
2. Mengasihi Sesama. Mengasihi Allah tanpa dapat mengasihi sesama adalah suatu omong kosong besar!! Kita tidak akan pernah dapat mengasihi Allah yang tak nampak, bila yang nampak saja tidak kita kasihi. Kasih kepada Allah harus dapat diwujudnyatakan melalui kasih terhadap sesama...dan itulah yang Yesus tunjukkan melalui inkarnasinya menjadi manusia. Yesus menunjukkan solidaritasnya kepada manusia. Ia ingin meyelamatkan manusia, namun Ia tidak hanya menjentikkan jarinya atau menganggukkan kepalaNya. Ia datang untuk menyentuh manusia itu sendiri dengan tangannya, karyanya dan ucapannya. Dan kedatangannya ke dunia bukan hanya untuk kaumnya yahudi, namun untuk setiap orang yang disebut sesama manusia.
Nah rekan 2 kalo kini kita sudah tahu apa yang Tuhan inginkan untuk kita lakukan dalam mengisi hidup kita, maka...apapun cita2 kita, harapan dan jalan hidup yang harus kita lalui, gunakan 2 tolok ukur tersebut untuk menguji cita2, harapan dan keinginan kita tersebut. Agar visi yang telah Tuhan siapkan untuk kita dapat kita wujudkan dalam misi agar, visi tersebut menjadi kenyataan dan bukan angan belaka!~!

Hidup bukan semata2 waktu yang kita jalani di dunia... hidup sekarang juga bukan semata mengejar keselamatan Akherat. Tapi hidup dalam kekinian harus dapat dimaknai dengan kualitas dan bukan hanya kuantitas!! Manusia dapat hidup 100 tahun, tapi bila ia meninggal tak seorangpun perduli karena hidupnya tidak memberi arti, untuk apa ia hidup? Hidup bukan persoalan kita saja,namun apa yang kita dapat lakukan untuk memberi nilai bagi hidup orang lain di sekeliling kita...yang artinya bagaimana hiduo kita dapat menginspirasi hidup orang lain. Dannnnnn kita tidak akan pernah dapat menginspirasi hidup orang lain bila hidup kita tidak kita arahkan kepada Dia yang empunya inspirasi....

Jadi buatlah hidup anda berarti, buatlah hidup anda menjadi hidup yang menginspirasi banyak orang, dan buatlah hidup anda menunjukkan kualitas sebagai ciptaan baru dalam Allah!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar