Rabu, 21 April 2010

Mengenali Talenta untuk Bekerja

Matius 25:14-28
Roma 12:1-18

Tujuan Sasaran:
Jemaat pemuda menyadari bahwa talenta adalah anugerah dari Tuhan, sehingga perlu direspon dengan baik
Jemaat pemuda diajak untuk peka mengenali kemampuan diri sehingga timbul kepercayaan diri


“Tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini” tentu anda akan setuju dengan pernyataan ini, tapi apakah anda setuju dengan “Semua manusia diciptakan dengan talenta yang sempurna”? mungkin banyak dari kita setuju, namun banyak juga yang tidak. Namun yang menjadi penting adalah alasan kita mengatakan setuju, dan sebaliknya mengatakan tidak setuju. Mungkin, ketika kita merasa bahwa talenta yang Tuhan beri adalah talenta2 yang sederhana, maka kita mengatakan bahwa talenta kita tidaklah sesempurna mereka yang memiliki talenta2 luar biasa.Begitu juga sebaliknya. Kini, bagaimana dengan pendapat kita? Apakah memang benar bahwa talenta yang Tuhanberikan ada yang tidak sempurna? Atau jangan2 hanya pikiran kitalah atau bahkan kemanusiaan kitalah yang menjadikan talenta yang sempuran itu menjadi tidak sempurna. Adakah yang tidak sempurna dari Allah?

Jangan buru-buru menjawab ya! karena kita harus memahami dengan benar apa itu apakah talenta itu sesungguhnya, dan untuk apa Tuhan memberikan kita talenta yang berbeda satu dengan yang lain, apakah hanya untuk membuat iri satu manusia dengan yang lain atau apa?

Pertama2, kita perlu menyepakati besama terlebih dahulu beberapa Fakta umum tentang talenta:
1. Bahwa Tuhan memang memberikan talenta dengan jumlah yang berbeda kepada tiap manusia. Ay 15.
2. Bahwa Tuhan ingin kita menggunakan talenta kita dan menggandakannya hingga ada labanya. Ay 27
3. Bahwa Tuhan akan mengambil talenta, milik siapa yang tidak menghasilkan laba. Ay 28

Bila melihat pernyataan2 tadi, sebagai manusia yang egois, asusmsi yang mungkin tercipta adalah asumsi negatif dan bukan positif, terhadap Tuhan Sang pemilik dan pemberi talenta bukan? Itulah yang nampak dari pernyataan Si Pelayan “Kini datanglah juga hamba yang menerima satu talenta itu dan berkata: Tuan, aku tahu bahwa tuan adalah manusia yang kejam yang menuai di tempat di mana tuan tidak menabur dan yang memungut dari tempat di mana tuan tidak menanam.” Tapi sungguhkah Tuhan kita adalah Tuhan yang kejam dan mengambil untung yang tidak halal? Hohoho, jangan juga terburu2 untuk menjawabnya. Tapi untuk dapat menjawab dengan tepat, kita perlu mencari landasan yang tepat pula bukan?

Mari kita lihat apa yang sesungguhnya yang Yesus inginkan. Hal Pertama yang harus kita perhatikan adalah bahwa perumpamaan ini dimulai dengan perkataan: “Sebab hal Kerajaan Sorga sama seperti...” Apa artinya kerajaan sorga bagi Yesus? Tentunya bukan kastil yang megah dikelilingi taman yang indah, dengan sungai yang berkilauan karena batu-batu permata yang tertempa sinar matahari di bawahnya. Tapi dimana ada Kristus yang bertahta dan berkuasa atas seluruh hidup kita. Berkuasa disini tentunya bukan berarti Kristus diperkenankan untuk berlaku semena2 layaknya kita manusia yang suka mempergunakan kuasa untuk menghancurkan. Kristus bukan manusia!! Ia adalah Tuhanyang walau punya kuasa yang luar biasa namun tidak pernah menyalah gunakan kuasanya dengan melakukan tindakan yang semena2 terhadap ciptaanNya.

Yang menjadi masalah adalah, manusia lebih suka untuk menyamakan dirinya dengan Tuhan,dan memakai pengertiannya sendiri untuk menilai tindakkan kasih Tuhan yang sesungguhnya tidak dapat dipahami oleh nalarnya. Hasilnya? Tanpa mengerti secara utuh maksud Tuhan,manusia menghakimi Tuhan.

Roma 12:2 mengatakan: “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.”
tahukah kamu setara dengan berapa 1 talenta itu? 6000 dinar, dan itu bukanlah jumlah yang sedikit pada masa perjanjian baru. 1 dinar adalah jumlah uang yang diperoleh oleh seorang pekerja selama 1 hari, jadi 6000 dinar adalah jumlah yang diterima seorang pekerja selama 6000 hari atau kurang lebih 24 tahun (360- (54 x 2)= 252 hari kerja/ tahun). Kita bukan berbicara soal berapa rupiah 1 talenta itu pada masa ini, tapi bahwa pemberian Tuhan adalah sesuatu yang begitu berharga. Mau bukti lebih?

Adakah dari sekian banyak anda, yang nanti ketika sudah menjadi pengusaha sukses dan memiliki perusahaan yang luar biasa bertaraf internasional bahkan interplanet, mau memberikan uang kepada seorang karyawan teladan anda, sebesar 24 tahun gajinya (yang tentunya sudah ditambahkan kenaikkan gaji tiap tahunnya, THR dan bonusnya)? Anda pasti menjawab TIDAK! Itulah pemberian Tuhan kepada kita...Talenta jangan kita samakan dengan upah yang dibayar dimuka, karena si pemilik perusahaan akan pergi ke luar negri dalam jangka waktu yang tak terkira. Talenta bagi manusia adalah modal dasar yang Tuhan berikan kepada kita untuk dapat hidup, berkembang dan menjadi manusia yang utuh.

Ketika manusia belum jatuh ke dalam dosa mungkin manusia tidak membutuhkan talenta, karena untuk hidupnya manusia tidak usah bekerja dengan peluh. (baca: kerja keras hanya untuk mendapatkan sesuatu untuk dimakan, dipakai, dan melindungimu ketika kamu tidur). Tapi tokh Tuhan tetap Tuhan yang mengasihi ciptaanNya, diberikanNyalah kepada kita modal besar untuk melanjutkan hidup dan berkarya bagi sesama, bahkan untuk berkembang menjadi manusia yang lebih berkualitas!!! Maksudnya???

Maksudnya talenta kita itu bila kita kembangkan dan gunakan bukan untuk Tuhan untungnya, tapi untuk kita. Bayangkan ...dari yang hanya dapat bernyanyi...dan karena ia harus belajar menyanyikan nada2 dengan tepat, memaksanya untuk mempelajari alat musik Keyboard.... melalui tuts keyboard ia menjadi seorang pemain keyboard handal,... dan karena ia mau belajar semakin tekun dan berani mengembangkan kunci2 tangga nada yang bervariasi,...perjuangannya itu menjadikkannya seorang pemain musik yang luar biasa ditambah dengan suaranya yang merdu...jadilah ia seorang penyanyi terkenal yang diburu dengan harga bayaran selangit.

Rekan2 yang Tuhan beri adalah kepercayaan yang luar biasa, oleh karena itu jangan kita menghitung banyaknya, aqtau dari signifikansinya bagi kehidupan orang lain. 1talenta saja sudah merupakan kepercayaan besar, apapun bentuk dan macamnya, dan tentunya bukan berarti 10 talenta lebih berarti dari 1 talenta, atau bernubuat lebih baik daripada mengajar. Firman Tuhan mengatakan ”Yang seorang diberikannya lima talenta, yang seorang lagi dua dan yang seorang lain lagi satu, masing-masing menurut kesanggupannya, lalu ia berangkat.” Tuhan tidak akan memberi sesuatu yang akan kita sia2kan, karena itu akan seperti gelas kaca yang sudah tidak mampu menanpung air, namun terus dituang air... hasilnya air terbuang karena kapasitas kita memang tidak mampu menampungnya. Namun tidak seperti gelas kaca, yang kapasitasnya tidak akan bertambah, kapasitas kita akan Tuhan tambahkan bila kita setia pada perkara2 yang telah Ia percayakan. Jadi seiring melakukannya, menggunakan talenta yang Tuhan beri tanpa sadar kita telah memperbesar kapasitas kita sebagai ciptaanNya.

“Bagaimana bila aku ngak percaya diri, bukannya gak mau memakai talenta dari Tuhan?” tanya seorang anak remaja kepada saya. Kira 2 apa ya jawaban yang tepat untuk pertanyaan ini? Mungkin pertama2 kita cari tahu dulu bagaimana kita memandang suatu kepercayaan diri? Apakah kepercayaan diri timbul karena seseorang merasa memiliki nilai lebih dari yang lain, atau sesungguhnya karena manusia tahu bahwa ia tidak pernah bekerja sendiri, karena selalu ada Yang Maha berada di belakangnya dan memperlengkapi dia dengan segala sesuatu yang ia butuhkan untuk mengembangkan diri? Dengan kata lain, percaya diri bukanlah percaya pada kompetensi diri untuk berbuat ini dan itu, namun percaya bahwa kita telah dan akan selalu dilengkapi untuk mengerjakan ini dan itu oleh Dia yang telah mencipta kita dengan sempurna. Mari kita kenali bekal dan modal apa saja yang telah diberikan Tuhan kepada anda dan saya.

Tidak ada talenta yang lebih berharga dari talenta yang lain...semuanya sama berharganya. Talenta paling sederhanapun tetap menjadi talenta yang luar biasa bila kita percaya bahwa Sang pemberinya mampu membuatnya menjadi luar biasa, asal kita juga mau menggunakan kepercayaan tersebut. Percayalah, tidak ada satupun manusia yang lahir dan hidup tanpa diberi modal oleh Tuhan. Masa sih? Ya!! Mau bukti adakah manusia yang lahir tanpa otak?

Jadi bila kita kembali ke pertanyaan di awal renungan ini apakah anda setuju bahwa setiap manusia telah dilahirkan dengan talenta yang sempurna? Apa jawab saudara sekalian? Manusia memang terbatas namun didalam keterbatasan, Tuhan mempercayakan talenta2 yang sempurna.
Mengembangkan talenta bukanlah tanggung jawab yang memberatkan kok, lebih besar dari itu, mempergunakan kepercayaan dari Sang pemilik hidup!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar