Sabtu, 07 November 2009

Kekekalan dan Kesementaraan

Mzmur 90:12
Yak 4:14
Tujuan:
1. Menjelaskan kaitan antara konsep waktu, kekal dan sementara
2. menjelaskan bagaimana orang Kristen harus selalu mengaitkan kesementaraan hdup yang kita jalani dengan kekekalan sorgawi
3. mengajak pemuda untuk mempunyai kehidupan yang memusatkan pikiran serta tenaga untuk mengerjakan hal-hal yang bernilai, untuk kekekalan dan untuk kehendak Allah

Pertanyaan pertama yang mungkin bisa membantu Anda dalam memahami tema kita pada hari ini adalah: “ Untuk apa anda hidup hari ini?” Apa kira-kira jawaban anda? Untuk bersenang-senang...Tidak tahu.... atau jawaban klise: Untuk melayani Tuhan? Tahukah anda dengan waktu yang ada di dunia ini bersifat sementara? Tidak akan selamanya bumi berputar...tidak akan selamanya matahari bersinar...tidak akan selamanya anda memiliki wajah rupawan....semuanya akan dimakan oleh waktu dan usia.

Nah kalau begitu... untuk apa kita hidup? bila semuanya sementara? Dan akan berakhir? Yaaaa... semua yang ada di bumi ini, tata surya ini hanyalah semu. Tidak ada satupun yang bertahan. Lalu untuk apa kita ada... bila kitapun tidak akan bertahan? Tubuh kita memang tidak akan bertahan... namun tidak dengan roh kita. roh akan ada selamanya... karena roh kita adalah Roh Tuhan dan oleh karena itu roh kita bersifat kekal.

Waktu Allah berbeda dengan waktu manusia. Kita tidak bisa menyamakan keduanya karena waktu Allah adalah waktu yang tidak terbatas oleh jaman, musim, tahun, bulan dan jam ala manusia, karena ALLAH memang tak terbatas oleh waktu. Sedangkan kita???? adakah manusia yang tidak pernah menjadi tua? Adakah manusia tidak menjadi keriput? TIDAK!!! Semua memiliki masanya sendiri sendiri kecuali Tuhan.

Masalhnya kini, bila tubuh kita tidak kekal, sebaliknya dengan roh adalah kekal...apa yang akan terjadi bila nanti kita meninggalkan tubuh yang fana ini? Kemana roh kita akan pergi? melayang-layang di udara? Gentayangan, seperti yang digambarkan media masa? Atau kembali ke Atman seperti yang diajarkan agama Hindu?

Heiii... rekan rekan muda!!! Jangan pikir kita diciptakan tanpa maksud. Tuhan tidak menjadikan kita hanya untuk menunjukkan bahwa Ia adalah pengasih dan penyayang...atau hanya untuk menunjukkan kekuasaanNya yangbesar atas ciptaan, apalagi untuk melampiaskan amarahNya. Jangan berpikir bahwa hidup kita adalah kebetulan....tidak ada yang kebetulan di muka bumi ini termasuk ketika kita lahir, bertumbuh dan menjadi manusia yang dapat berbuat ini dan itu. Lalu untuk apa? Untuk menjadi anak-anakNya... untuk menjadi Ahli warisNya.

Tentu.... sebagai seorang Ayah... Ia ingin kita menjadi anak-anak yang berkualitas agar sungguh layak untuk menjadi seorang pewaris kerajaan Allah bukan? Itulah mengapa kita Ia menempatkan kita dalam dunia yang sementara dan terbatas ini, agar di dalamnya kita melatih diri...hidup untuk semakin serupa dan sempurna layaknya Bapa kita di Sorga. Ia tentu dapat melenyapkan kita dengan hanya menjentikkan jariNya, atau mengedipkan mataNya bila dilihatnya kita tidak mempu menjalankan segala sesuatu sesuai dengan kehendakNya. Ia juga dapat menciptakan anak-anak sesuai dengan kehendakNya: yang baik, yang berkualitas, yang sanggup menjadi ahli waris yang sempurna....Tapi itu semua tidak Ia lakukan karena Ia ingin manusia sungguh memilih yang terbaik, bukan seperti robot yang hanya mempu menjalankan tugas sesuai dengan program.

Hidup kita di bumi yang sementara ini akan kita lanjutkan di Sorga kekal bersama Allah, Bapa dan pencipta kita. dan tentunya kualitas kita di bumi menentukan bagaimana kita akan menjalankan kehidupan kekal bersama Bapa kemudian hari kelak. Kita tidak berhak menentukan bagaimana kita ingin hidup sekarang, namun ketika kita kembali ke tangan Bapa... Allah Bapa-lah yang berhak menentukan apakah kita layak menjadi pewarisNya atau tidak.

Nah kalau begitu.... nyatalah bahwa bila kita ingin menjadi qualified di hadapan Allah, maka kita harus gunakan standar Dia dan bukan standar kita. Jadi apa kiat menjalani hidup yang hanya sementara ini:
1. ( Yak 4: 16) Jangan pernah merasa layak untuk menjadi ahli warisnya... karena ketika kita merasa kita layak kita tidak akan memacu diri untuk selalu menjadi lebih baik dan meningkatkan kualitas kita sebagai ciptaan yang sempurna. Alih alih mengatakan: ”Saya kan manusia biasa yang penuh dengan kelemahan.” Lebih baik bekata :”Saya diciptakan oleh Allah yang spesial, dan untuk menjadi spesial maka saya harus melakukan tindakan-tindakan yang spesial pula!!” jangan juga berkata: “saya mampu kok menjadi ahli waris yang sempurna bagi Allah” karena sesungguhnya tidak ada manusia yang sungguh layak untuk menjadi warisnya. Jadi berkatalah: “ Saya akan terus berusaha untuk menjadi apa yang Tuhan inginkan dan bukan yang dunia inginkan.”
2. (17) berbuatlah yang terbaik bukan hanya yang baik. anda semua ingin menjadi inspirasi dan membawa dampak yang baik bagi orang lain bukan? Maka lakukanlah segala hal yang membawa inspirasi, lakukanlah segala yang baik. kita tidak akan menjadi orang yang bernilai, bila yang kita lakukan sekarang tidak bernilai. Kita tidak akan menjadi orang yang berharga bila kita tidak belajar untuk senantiasa melakukan yang berharga. Kita tidak akan menjadi orang yang besar bila kita tidak berani memilih untuk melakukan hal-hal yang dapat membawa kita menjadi lebih besar!! Laakukanlah semua itu bukan karena kita merasa terpaksa dan dituntut untuk melakukannya, namun karena kita harus menunjukkan kualitas kita sebagai ciptaan yang telah diciptakan dengan sempurna, yang adalah memaksimalkan kapasitas kita sebagai manusia. Dengan melakukan yang tidak berharga... kita tidak hanya mempermalukan diri sendiri, tapi mempermalukan Tuhan yang kita imani!! Berani menjadi seorang Kristen berarti juga berani memilih hal yang berharga di mata Tuhan, walau itu mungkin tidak berharga di mata manusia! Jangan pernah mengatakan: “ saya tidak minta diciptakan!! Saya tidak minta dilahirkan!! Bila saya tahu hidup saya hanya untuk Tuhan dan bukan hanya untuk saya sendiri saya tidak akan pernah mau datang ke dunia!!” Karena sesungguhnya Tuhan tidak pernah menciptakan seorang pengecut!!! Dosa yang membuat kita seperti pecundang. Tuhan ingin kita bahagia, Ia tidak menginginkan kita menjadi susah, sedih, menderita.... kita yang memilih untuk mengikuti dosa, karena berdosa adalah pilihan dan bukan takdir!! dibanding Allah bukan seperti robot atau budak belian semata. Ia ingin kita kembali menjadi gambar dan rupaNya yang sempurna.
3. Minta Allah mengajarkan bagaimana harus hidup. Tuhanlah pemilik, sumber, pemberi hidup ini... bukan kita, jadi mintalah hikmat bagaimana cara menjalani hidup dengan cara Tuhan. Bila hidup yang adalah pemberian Allah ini kita jalani dengan cara kita... maka kita tidak akan pernahbberhasil menjalaninya dengan sempurna. Oleh karena itu mintalah kepada Allah agar Ia mengajar kita dan memberikan kita cara untuk hidup yang benar.

Kini... pilihlah... mana yang ingin kita lakukan... mengutamakan semua hal yang sifatnya sementara atau kekal??? Jangan salah memilih.... karena pilihan kita sekaranglah yang akan menentukan apa jadinya kita pada masa yang akan datang... masa yang kekal!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar