Wahyu 14:13
13 Dan aku mendengar suara dari sorga berkata: Tuliskan: "Berbahagialah orang-orang mati yang mati dalam Tuhan, sejak sekarang ini." "Sungguh," kata Roh, "supaya mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka, karena segala perbuatan mereka menyertai mereka."
Manusia mana yang tidak butuh istirahat. Setelah bekerja keras seharian, ketika tubuh ini begitu lelah dan letih rasanya kita ingin segera melepas lelah dengan mandi air hangat, atau duduk di kursi kesayangan ditemani dengan secangkir minuman favorit kita. Pun ketika kita telah bekerja keras mencari penghidupan berhari-hari, bertahun tahun, menghadapi segala permasalahn di kantor, rumah dan lain sebagainya, tentunya kita ingin agar kita dapat hidup menikmati hasil usaha kita. Banyak orang mencoba untuk dapat menikmati apapun selama mereka hidup, sehingga mereka tidak hidup dalam kebijaksanaan dan kearifan Tuhan. Banyak orang merasa karena hidup hanya sekali janganlah disia-siakan, dan karenanya mereka mencoba segala sesuatu yang dapat membuat mereka sungguh menikmati hidup walaupun itu semua tidak Tuhan perkenankan. Mereka hanya berusaha untuk memenuhi apa yang mereka inginkan dan tgidak lagi memperdulikan orang lain.
Salahkah bila kita ingin menggunakan waktu yang entah sampai kapan dan hanya sekali saja ini dengan melakukan apa yang kita inginkan? Bila ditanya seperti itu mungkin saya juga akan mengatakan tidak ada salahnya, apalagi bila hidup kita kita gunakan untuk mengejar cita-cita setinggi langit. Namun bila pertanyaannya adalah apa yang kita harapkan untuk kita alami setelah kita menyelesaikan kehidupan kita nanti? Tempat nyaman dimana kita dapat melepaskan penat, jerih lelah yang telah kita lakukan selama kita menjalani kehidupan kita? Tempat beristirahat dimana kita bebas dari segala pergumulan dan perjuangan yang kita alami di dunia yang sering kali membuat kita putus asa dan bosan, bahkan tempat ini menjadi tempat dimana kita adapat bersukacita sepanjang hari, merasakan kedamaian dan tentram selamanya?
Atau kita ingin kita mengakhiri hidup kita di tempat yang penih dengan isak tangis, ketakutan, dan kekhawatiran?
Bila kita ingin tempat yang pertama, dimana kita dapat sungguh menikmati indahnya kedamaian, sukacita dan kebahagiaan, maka marilah kita hidup di dalam Tuhan. Karena dengan hidup bersama Tuhan, di dalam Tuhan, kita akan mati di dalam Tuhan dan disanalah kita akan sungguh dapat beristirahat dengan tenang, beristirahat dari segala jerih payah kita di dunia. Oma Ai kini telah tiba di tempat itu, dimana ia dapat beristirahat dengan tenang bersama dengan Tuhan. Di tempat dimana segala rasa sakitnya hilang, ia sudah dapat bersorak bernyanyi bersama Tuhan, ia tidak hanya dapat berdiri lagi tapi ia dapat berjalan dan berlari bersama Tuhan. Tempat dimana ia akan melepas segala jerih payahnya, kesepiannya, kesendiriannya. Selama hidupnya, baru 3 kali saya berjumpa dengan dia. Tapi melalui perjumpaan itu saya mengenal Oma sebagai sosok yang beriman dan selalu berharap pada Tuhan. Ditengah kesepian dan kesendiriannya ia tidak pernah melupakan Tuhan.
Kini bagian kita yang masih belum menyelesaikan tugas, jerih lelah kita. Kita masih harus berjuang untuk dapat meninggal dalam Tuhan seperti Oma Ai. Dan untuk itu kita harus dapat sunguh-sungguh hidup dalam Tuhan dan melakukan segala pekerjaan baik yang Tuhan inginkan kita lakukan, selama masih ada waktu, karena kita tidak akan pernah tahu sampai kapan kita diberikan kesempatan untuk dapat terus berbuat baik hingga kita dapat mempertanggung jawabkan hidup kita di hadapan Tuhan. Nyatakanlah cinta kasih kepada sesama, terutama orang orang yang kita kasihi dan mengasihi kita selama masih ada waktu bagi kita untuk melakukannya, karena akan tiba waktunya bagi kita untuk kehilangan orang-orang terkasih kita. Oma Ai yang hidup sendirian kini telah pergi, tidak ada kesempatan bagi kita untuk dapat menyatakan kasih Tuhan kepadanya, dan kini iapun telah merasakan kasih Tuhan dengan sempurna. Tapi masih banyak oma Ai lain yang dapat kita temui dalam hidup kita, berbagilah bersama mereka. Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar