Masih Ingatkah teman2 siapa tokoh pahlawan dari Jepang yang muncul di sekitar tahun 90-an dengan slogannya: BERUBAH? Yups! Ksatria Baja Hitam atau yang juuga dikenal sebagai Kamen Rider Black. Tokoh utamanya Kotaro Minami (Tetsuko Kurata) selalu berseru BERUBAH ketika ia ingin mengejar dan melawan penjahat dan seketika itu juga dia berubah menjadi pahlawan bertopeng dan berkostum hitam yang memiliki jurus tendangan dan pukulan maut. Tapi ternyata perubahannya tidak bersifat permanen. Setelah ia selesai menghabisi para lawannya, ia kembali menjadi seorang pelajar biasa bernama Kotaro Minami, tanpa kekuatan supernya.
Nah, kalo diperhatikan, cara kita menjalani kehidupan ini mirip banget loh sama cerita fiksi Ksatria Baja Hitam. Coba kita liat apa aja sih kesamaannya. Di tahun yang baru ini, banyak dari kita yang berkomitmen untuk berubah. Ada yang ingin menjadi lebih rajin, lebih taat sama orang tua, lebih mengasihi teman-teman, lebih rajin SaTe ( Saat Teduh), lebih sabar dannnnn lain sebagainya. Tapi, apakah sungguh kita dapat benar-benar berubah? Biasanya di awal tahun, hari-hari pertama khususnya kita memang menunjukkan perubahan, tapi mulai minggu ke 2, 3...bulan ke 2, 3...kita mengalami perubahan kembali, berubah seperti sedia kala. Bahkan lebih buruk dari yang sedia kala ( kalo ini mungkin ga kaya Ksatria Baja Hitam ya).
Kesamaan yang lainnya: Coba deh kita perhatikan saat-saat apa saja Kotaro Minami berubah menjadi Ksatria Baja Hitam? Saat-saat sulit saja kan? Saat ada musuh, ada monster, ada dan lain sebagainya... Intinya Kotaro Minami berubah hanya pada situasi kondisi tertentu. Begitu juga dengan kita! Kita baru mau berubah bila situasi dan kondisi memungkinkan dan mendorong kita untuk berubah. Misalnya setelah kita mengahadiri retreat jemaat yang mengharu biru, atau karena kotbah tahun baru yang biasanya mengajak kita untuk berkomitmen dan membuat sebuah perubahan yang berarti dalam hidup. Tak mengherankan setelah kita kembali dalam rutinitas dan perlahan mulai melupakan momen-momen tersebut, komitmen dan perubahan hidup kitapun terabaikan. Hasilnya...perubahan yang kita janjikan pada diri sendiri tersebut tidak membuat hidup kita sungguh-sungguh berubah.
Teman-teman, seorang filsuf pernah mengatakan bahwa tidak ada di dalam dunia ini yang tidak berubah kecuali perubahan. Kita juga dituntut untuk berubah. Perubahan ke arah yang lebih baik tentunya. Perubahan adalah suatu hukum kehidupan, setiap kita yang terpaku pada masa lalu tidak akan pernah memiliki masa depan, termasuk ketika kita memilih terpaku pada kegagalan kita pada masa lalu dan tidak mau bangkit mengatasinya. Mari kita usahakan perubahan secara terus menerus, perubahan yang menjadikan hidup kita menjadi lebih maju, berkembang...dari hari ke hari. Jangan tunggu kondisi dan dituasi yang mengontrol perubahan yang dapat kita lakukan sekarang! Karena bila waktu sungguh berhenti, dan kita tidak memiliki kesempatan untuk mengubah hidup kita, yang tersisa hanyalah kenangan yang membawa penyesalan.
Mari kita berkata seperti Paulus berkata: “...aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.” So...berubahlah menjadi lebih baik selama waktu dan kesempatan untuk berubah masih ada, Jangan tunggu esok dan jangan berubah menjadi lebih buruk!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar