Yohanes 15: 1-3
Kenapa sih kalau kita mau mengikut Tuhan, kita harus bersedia dibersihkan? Jawabannya harusnya sangat mudah loh!! Alasan yang pertama adalah untuk menjadi orang Kristen yang sejati kita perlu hidup dalam standar Tuhan, karena walaupun Tuhan menerima kita apa adanya, tapi Dia tidak akan membiarkan kita menjadi ciptaan yang seadanya. Yang Kedua, Dia ingin kita tumbuh yang bukan hanya sekedar tumbuh tapi Dia ingin kita menghasilkan apa yang baik, yang berharga, yang berguna bagi orang lain, bukan semata-mata bagi Dia.
Nah sebelum kita mengerti apa dan bagaimana Allah membersihkan kita. Mari kita cari tahu apa apa dan bagaimana berbuah itu. Apa yang dimaksud dengan berbuah? Ada beberapa hal pokok tentang berbuah yang harus kita perhatikan, yang tanpa kesemuanya ini berbuah adalah hal yang tidak mungkin terjadi:
1. Sebatang pohon tidak akan pernah berbuah, bila pertama-tama ia tidak mau mati!(Yoh 12:24). Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah. Bila biji tidak mau mati, jatuh ke tanah, dia tidak akan pernah bertumbuh menjadi pohon dan berbuah. Mati disini adalah pemberian diri, penyerahan ego dan hak hidup. Sebagai orang Kristen kita tidak akan berbuah, bila kita tidak mau menyerahkan hak kita kepada Allah, mematikan manusia lama dan tumbuh menjadi manusia baru, ciptaan yang baru!
2. Sebatang pohon tidak akan pernah berbuah, bila ia tidak berakar! Karena dari sanalah sumber kehidupannya diperoleh. Kita akan tetap menjadi biji mati yang tidak menghasilkan apapun, bila kita tidak mencari sumber hidup, yaitu sari-sari makanan yang terdapat dalam tanah. Namun untuk itu ia harus berusaha menembus rasa sakit ketika ia harus melewati lapisan tanah yang keras, berbatu, liat, bahkan kering. Tuhan memang hanya sejauh doa, tapi tetap harus ada doa bukan? Apa artinya? Tuhan memang tidak sulit untuk ditemui, Ia adalah Allah yang dekat dan bukan Allah yang jauh dalam hidup kita. Namun kita juga harus berani untuk merespon. Karena hidup manusia merupakan kebebasan yang Tuhan berikan untuk memilih. Kita punya andil yang besar untuk memilih arah hidup kita.
3. Sebatang pohon tidak akan pernah berbuah bila ia tidak mau bertumbuh! Tumbuh artinya bukan hanya soal menjadi besar, tapi menjadi semakin berakar, kuat, tahan dan berkembang. Ia akan semakin kuat menyerap sari-sari makanan dan berbagai mineral dari dalam tanah. Dan kelebihan sari makanan itulah yang kita sebut buah. Kita dapat berbuah bila kita terus menyerap sari makanan yang Allah sediakan bagi kita. Bagaimana kita menyerap. Menyerap adalah suatu proses memasuki yang dilakukan oleh semua bagian sel bukan hanya satu bagian. Kita dapat bertumbuh karena tubuh kita menyerap makanan, bukan hanya usus kita yang menyerap, tapi seluruh sel yang ada di tubuh kita ini menyerap makanan. Karena kalau tidak bentuk kita pasti tidak karuan. Lalu bagaimana kita sari-makanan dari Allah tersebut, yaitu ketika sari-sari makanan (Firman Allah) itu meresap ke dalam seluruh bagian kehidupan kita. Maka orang yang sungguh-sungguh bertumbuh adalah orang yang tidak hanya me dalam pelayanan di gereja, namun juga di rumah, di kantor, di lingkungan RT, RW. Dia akan bertumbuh danberkembang dalam kesemua aspek kehidupan secara adil dan merata, dan saat itulah Ia mulai berbuah
Apa yang dapat kita pelajari dari tahap-tahap sebatang pohon dan seorang pengikut Kristus memiliki kehidupan yang berbuah? Buah adalah hasil dari PROSES. Dia tidak ada dengan sendirinya. Ia ada karena proses yang panjang, sulit dan melelahkan. Tentunya 3 proses di atas tidak cukup untuk sebuah pohon menghasilkan buah yang baik, yang matang di pohon, manis dan tidak masam, banyak tidak sedikit, yang membesar tidak hanya jadi pentil buah. Lalu, butuh apa lagi? Butuh yang namanya PERAWATAN. Buat Saudara yang biasa merawat tumbuhan kesayangan, apa saja yang bisa dikategorikan sebagai perawatan? Menyirami, memberi pupuk, memberi penangkal hama, dan tentunya membersihkan. Nah sekarang, dari apa saja sebatang pohon dan seorang anak Allah harus dibersihkan agar hidupnya berbuah?
1. Ketika ia memiliki terlalu banyak dahan alias terlalu rimbun. Wah. Bukankah rimbun itu baik? Kita akan sangat menikmati pohon yang rimbun, apalagi bila cuaca sedang begitu panas dan kita membutuhkan tempat untuk berteduh dan mencari sedikit udara sejuk. Ya, memang! Tapi sebatang pohon ada bukan hanya untuk memberikan kesejukkan, manusia ada bukan hanya untuk memenuhi bumi, untuk menjadi karyawan, orang tua, atau berbagai macam pencapaian karier manusia. Sebatang pohon mangga akan lebih berarrti bila ia tidak hanya memberikan udara sejuk yang dapat dilakukan oleh setiap pohon, tapi berbuah mangga yang manis yang menambah nilai drinya. Bagaimana manusia dapat menajdi terlalu rimbun? Ketika ia tidak memiliki PRIORITAS. Ia sibuk memberi tapi tidak pernah memberi diri untuk diisi. Ia sibuk menjadi ini itu di sana sini, tapi ia lupa mempertahankan kualitas untuk menjadi ini dan itu, di sana sini. Kita akan senantiasa menjadi orang yang kekurangan dan kelaparan, bila kita tidak pernah memberi waktu untuk Tuhan mengisi hidup kita. “Yahhh...tapikan semua harus diperhatikan.” Saya kan harus menjadi suami, ayah, sekaligus kaka dan adik serta anak, saya juga harus menjadi karyawan yang baik, menjadi atasan yang baik buat karyawan saya, saya juga penatua di gereja kan katanya harus melayani juga” Lalu bagaimana dengan kita sebagai anak Allah. Tentunya kalau kita terus sibuk dengan diri kita dan lupa pada sumber makanan terbesar yang dapat membuat hidup kita bertumbuh dan berbuah, matang pada musimnya. Maz 1:1-3. Maka tentukan prioritas hidupmu! Bukan berarti kita tidak boleh menyediakan waktu untuk sesama kita termasuk untuk diri kita, tapi tentunya hubungan kita dengan sesama tidak akan menjadi hubungan yang berkualitas, bila kita tidak menjaga kualitas hidup kita. Sari-sari makanan apa yang akan disalurkan pada ranting-ranting sebatang pohon bila ia tidak pernah menyediakan waktu untuk menyerap?
2. Ketika ia memiliki banyak benalu dan hama yang menyerangnya. Saya punya satu pot lidah buaya dari ibu saya beberapa waktu lalu. Pertama-tama di dalam pot itu hanya ada lidah buaya yang sedang tumbuh subur, lama kelamaan tumbuh tanamana baru yan saya tidak pernah tau apa itu hingga ibu saya menyebutnya sebagai rumput gajah. Rumput itu menjalar kemana-mana menyebabkan tumbuhan lidah buaya saya mengering, sedang rumput gajahnya semakin subur. Akhirnya saya memutuskan untuk mengembalikan tumbuhan lidah buaya tersebut, karena saya sadar bahwa saya pandai merawat seekor anak anjing tapi tidak sepot tumbuhan. Apa yang ingin say katakan adalah banyak hal dalam hidup kita membuat kita mati. Mereka atau sesuatu itu menyerap seluruh kekuatan kita hingga akhirnya kita menyerah untuk terus bertumbuh dan berbuah. Apa saja itu? PERTAMA, Itu semua bisa berupa perasaan-perasaan yang mengikat kita seperti masa lalu, kepahitan, dendam, kuatir, kekecewaan, kesedihan dan lain sebagainya. KEDUA “bertemanlah dengan siapapun, tapi jangan bergaul dengan setiap orang” anda pernah mendengar pepatah tersebut? Bagi saya pepatah itu ada benarnya. Berteman dan bergaul memiliki kedekatan yang berbeda. Bergaul lebih dalam maknanya hanya sekedar berteman. Bergaul adalah proses pencampuran, pengadukkan pendapat, cara pandang, cara hidup, termasuk pikiran2 negatif. Jadi bergaul dengan sesama yang memiliki cara pandang, cara hidup, termasuk pikiran2 negatif tentu sah-sah saja, tapi tanpa kita bergaul dengan Tuhan, energi positif kita akan segerah habis tak berbekas. Hasilnya? MATI. Mereka dapat menjadi benalu dan hama yang menghambat kita berbuah dan menghasilkan hal yang baik. So, be aware, dengan siapa kita bergaul!
Nah sekarang bagaimana cara membersihkannya? Maz 1: 1-3, Yoh 15: 3 Yups tidak ada yang lain selain dari FIRMAN ALLAH sendiri. Pertanyaannya adalah bagaimana mau bersih bila Firman Tuhan tidak pernah dibaca? Tuhan bukan tukang kebun kita yang bila kita suruh bersihkan maka Ia akan dengan segera membersihkannya. Karena bersedia dibersihkan dalam hidup kita punya arti yang bukan hanya pasif, tapi aktif! Ketika kita, sebagai seorang anak di tangan Tuhan bersedia dibersihkan olehNya. Tuhan tidak akan masuk dalam hati kita tanpa kita membukakannya untukNya. Ia bukan tukang dobrak hati. Ia adalah Allah yang membiarkan kita untuk memilih, memilih untuk dibersihkan, dicuci, kepangkas, dan disitulah Allah membutuhkan kerelaan kita untuk MENYEDIAKAN WAKTU BAGINYA, DIUBAH OLEHNYA, DIPILIHKAN YANG BAIK OLEHNYA, TERMASUK DIKONTROL OLEHNYA...Mau? MAKA KAU AKAN BERBUAH!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar