Orang Beriman : Menabung
Orang beriman tuh nggak perlu nabung!
Bukannya hari esok kita dipimpin
dan dipelihara Tuhan, ngapain juga kita tidak perlu menabung?
Kan nanti Tuhan yang kasih!
Apa benar orang Kristen nggak perlu nabung? Wah itu nggak benar sama sekali loh!! Orang Kristen juga harus menabung. Dan tahukah kalian bahwa menabung adalah salah satu cara orang Kristen beriman? Hanya saja, menabung sama sekali berbeda dengan menimbun. Oleh karena itu aktivitas menabung sebagai tanda orang beriman didasari oleh motivasi yang benar. Nah, kalau ada motivasi yang benar maka pasti ada motivasi yang salah bukan? Apa saja motivasi yang benar dan yang salah itu ya? Yuk kita check melalui Firman Tuhan
Motivasi yang Tepat
Masih ingatkah teman-teman dengan mimpi Raja yang diterjemahkan Yusuf dalam Kejadian 41, tentang masa kelimpahan dan masa kekeringan yang akan dialami oleh bangsa Mesir, 7 tahun lamanya masing-masing. Tuhan menyuruh bangsa Mesir bergegas dalam menyiapkan masa-masa sukar dengan menyimpan bahan makanan sebanyak banyaknya dengan 2 alasan. Yang pertama adalah supaya bangsa Mesir dapat bertahan dalam masa kelaparan yang akan melanda mereka selama 7 masa. Yang kedua adalah supaya bangsa Mesir dapat menjadi berkat bagi bangsa-bangsa lain di sekitarnya, termasuk bangsa Israel yang pada saat itu adalah saudara-saudara Yusuf yang pada akhir kitab kejadian diboyong ke tanah Mesir. Disinilah Tuhan memelihara bangsa Israel dengan “tabungan” (simpanan) bangsa Mesir. Jadi, motivasi yang tepat untuk kita menabung adalah untuk memelihara kehidupan dan memberkati orang lain.
Motivasi yang Keliru
Lukas 12 mengisahkan seorang kaya yang tidak memiliki tempat lagi untuk menyimpan hasil tanah dan seluruh kekayaannya yang melimpah. Dikisahkan bahwa ia akan merombak lumbung-lumbungnya untuk menyimpan seluruh hasil tani dan seluruh barang-barangnya. Apa yang keliru ya dari merombak lumbung? Memang tidak ada yang keliru bila kisah ini berakhir di sini. Tapi sayangnya kisah ini belum selesai. Lukas 12:19 melanjutkan kisah ini dengan bagaimana orang kaya tersebut memutuskan untuk beristirahat,makan, minum dan bersenang-senang karena hartanya yang banyak. Disinilah nampak motivasi yang keliru dari sang orang kaya tersebut. Ia menyimpan seluruh hartanya untuk dirinya sendiri. Lebih dari itu, ia menjadi seseorang yang malas, dan memiliih untuk bersenang-senang. Tuhan tidak ingin kita menyimpan semata-mata hanya untuk diri kita dan bukan untuk orang lain. Karena di dalam Tuhan bekerja dan menghasilkab bukan sebuah beban ataupun paksaan. Tuhan meminta kita untuk bekerja dan menjadi manusia yang rajin agar kita dapat terus menghasilkan hal yang baik, dan tidak berhenti dalam mengembangkan diri menjadi pribadi yang lebih baik, lebih berkualitas, lebih produktif, lebih memberkati sesamanya dan tentunya semakin sempurna dari waktu ke waktu.
Nah, sekarang mulai nampak kan benang merah antara menabung dan beriman? Yups. Orang-orang yang beriman bukanlah orang-orang yang memikirkan diri sendiri, karena mereka hidup oleh iman, oleh belas kasih kepada Allah maka kehidupan mereka juga menjadi kehidupan untuk berbagi kasih kepada sesamanya dengan apa yang mereka miliki. Dengan begitu, orang beriman juga akan menjadi orang yang bertanggungjawab terhadap segala sesuatu yang telah diberikan Tuhan kepadanya, baik itu pekerjaan, keluarga dan lain-lain dengan memberikan yang terbaik bagi semua pemberian Allah tersebut. Selain itu orang beriman juga akan menjadi orang yang yang rajin dan senantiasa mengembangkan talentanya. Ia tidak akan menjadi malas apalagi berhenti mengembangkan diri, karena hidupnya bukan hanya untuk mencari uang tapi untuk mengembangkan diri setinggi-tingginya.
Oleh karena itu orang-orang beriman akan mengatur sedemikian apa yang ia miliki untuk dapat memenuhi kebutuhannya sambil tetap memberikannya bagi sesamanya. Dan bila suatu saat ia memiliki kekayaan yang tak terhingga, ia tidak akan menjadi malas dan menganggur sambil bersenang-senang, tapi tetap bekerja dan menghasilkan.
Yuk kita menabung, karena itulah wujud iman kita kepada Tuhan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar