Yes 33: 15
15 Orang yang hidup dalam kebenaran, yang berbicara dengan jujur, yang menolak untung hasil pemerasan, yang mengebaskan tangannya, supaya jangan menerima suap, yang menutup telinganya, supaya jangan mendengarkan rencana penumpahan darah, yang menutup matanya, supaya jangan melihat kejahatan.
Hidup jadi remaja gampang ato susah?
Gampang-gampang susah atau susah susah gampang?
Kenapa jadi susah?
Kenapa jadi gampang?
Jadi susah, karena banyak godaannya. Ngomong soal godaan apa sih godaannya? Godaan untuk mencari jati diri dengan cara yang salah. Remaja adalah masa dimana seseorang mulai mencari jati diri, mencari cara untuk diakui, ini loh gue, gue juga bisa. Di sinilah remaja rentan terhadap godaan, khususnya godaan untuk melakukan sesuatu yang mnencelakakan dirinya, dan tragisnya banyak remaja yang tidak sadar bahwa mereka telah terjerat oleh beragam ajakan itu, sehingga mereka tidak mampu melepaskan diri darinya.
Bicara soal remaja adalah bicara soal beragam masalah, dari narkoba, seks bebas dan banyak kenalan remaja lainnya. Karena memang sudah lumrah bila masa remaja menjadi masa yang bermasalah. Remaja mencari cara untuk membuktikan diri kepada dunia. Remaja mencari cara untuk menyatakan bahwa ia adal dan berhak mendapat perhatian, karena tidak ada remaja dimanapun yang suka diremehkan. Mereka ingin mendapat kepercayaan baik dari guru, orang tua dan teman sepermainan. Masalahnya, sebagian besar waktu para remaja ini dihabiskan bersama teman sepermainan. Dari pagi hingga petang remaja lebih banyak bersama teman dibanding orang tua, dan tidak semua teman adalah baik dan membangun buat kita. Banyak teman yang menjerumuskan kita, bila kita tidak tahan godaan bukan hal yang mustahil bila kita ikut terjerat di dalamnya.
Ingat Geng Nero? Dan Geng Motor yang pada awal tahun kemarin ramai dibicarakan karena perilaku yang meresahkan? Mereka sebagian besaar adalah siswa SMA. Banyak dari mereka yang masuk dengan alasan supaya ditakuti, disegani, karena butuh pengakuan itu. Dan jangan pernah kita mengira bahwa hal itu tidak akan pernah terjadi pada diri kita loh kalo kita nggak waspada kita juga mungkin saja berlaku seperti mereka. Mungkin bukan dengan menjadi anggota geng motor, atau yang kerjanya cuma jadi preman jalanan. Tapi kita mungkin terjerat dengan ajakan teman untuk merokok, untuk mencoba narkoba, untuk mencoba seks sebelum menikah. Berdasarkan hasil penelitian, remaja berpacaran yang pernah melakukan hubungan seks sebelum menikah jumlahnya sekitar 57 % sedangkan sisanya melakukan aktivitas seksual. Hanya sekitar 7 % yang bila berpacaran cium pipi atau kening. Jadi sisanya cium apa coba? dan penelitian itu juga melibatkan sejumlah siswa SMA penabur. Jadi rupanya sekolah di BPK Penabur tidak seratus persen dapat menjaga kita dari hal-hal yang mencelakakan seperti narkoba dan seks bebas, karena semuanya itu kembali kepada kita yang melakukan. Bila kita mampu menentukan sikap, tegas dalam mengambil keputusan yang baik bagi kita maka kita akan menjadi remaja yang mampu menolak ajakan yang mencelakakan tapi kalo ngak?....
” wah kak saya mah ga bakal deh kena begituan”, pertanyaan berikut adalah: ” pernah diajak nyontek?” mungkin menurut kalian menyontek tidak memiliki dampak mencelakakan seperti narkoba dan free seks atau seks sebelum menikah. Namun ternyata menyontek juga sama mencelakakannya dengan dua hal yang tadi. Dengan menyontek kita melatih diri kita sebagai koruptor, menyalahgunakan kepercayaan yang diberikan orang tua yang sudah susah payah menyekolahkan kita di SMUK 1, menyalahgunakan kepercayaan yang diberikan oleh guru, yang telah memberikan segenap ilmunya kepada kita supaya kita menjadi anak yang berguna. Dan terutama menyalahgunakan kepercayaan hidup yang Tuhan berikan kepada kita. Kita hidup hingga saat ini bukan karena memang kita harus hidup, tapi karena Tuhan masih memberi hidup.
Dengan mencontek kita juga menjadikan diri kita manusia yang tidak berkualitas, manusia pengecut, malas dan tidak mampu menampilkan diri apa adanya.
Tentang ajakan mencelakakan Yesaya memiliki wejangan yang perku kita perhatikan.
- kita diajak untuk hidup jujur, jujur terhadap manusia, jujur terhadap Tuhan dan jujur terhadap diri sendiri. Banyak remaja yang memutuskan untuk ikut dalam ajakan yang mencelakakan karena ia tidak mampu untuk jujur kepada dirinya sendiri. Bahwa ia tahu apa yang dilakukan adalah salah dan ia tetap melakukan dengan beragam alasan, dari kepepet, ngak enak sampai supaya dapat perhatian.
- mungkin kita ga pernah meras seseorang, malak. Tapi mungkin kita pernah mencari untung dari teman. Kita memperalat teman, karena teman kita baik atau karena mudah untuk diperdaya oleh kita. Yesaya mengajak kita untuk hidup benar dengan tidak mengambil keuntungan dengan cara yang tidak berkenan di hadapan Tuhan.
- Yesaya juga mengajak kita tidak menerima suap. Mungkin bukan uang, tapi yang lain. Misalnya kasih gw contekan dong tar gw traktir deh. Menurut kalian siapa yang salah? Yang kasih atau yang minta. Both of yaaa. Yang ngasih salah karena dia tau itu salah tapi tetap dikasih, dia tau itu akan menjadikan temannya malas tapi toh ia lakukan juga. Malah dobel deh salahnya.
- Yesaya juga mengajak kita untuk tidak mendengar rencana untuk menumpahkan darah. Kita mungkin ga pernah merencanakan untuk membunuh yaaa... tapi ketika kita sudah bekerja sama untuk suatu hal yang jahat misalnya ngerjain teman, itu juga bagian dari menumpahkan darah.
- Dan yang terakhir Yesaya mengajak kita untuk tidak menutup mata terhadap kejahatan. Mungkin ini sangat sulit, karena kita akan disebut sebagai tukang ngadu, nggak csan, sok suci, sok pinter dan lain sebagainya. Dan banyak remaja yang menutup mata akan hal ini menjadi remaja yang cuek dan individualis. Yang penting gue bener, yang penting gue lulus, yang lain mah bodo amat lah, urus aja urusan sendiri. Ketika kita tau sahabat, teman kita melakukan kesalahan dan kita tidak berani menegurnya, mengingatkan hanya karena takut dikatain ikut campur, dosanya kita yang tanggung loh.
Sekarang gimana caranya agar kita dapayt menolak ajakan yang mencelakakan diri kita, dan terutama menjauhkan diri kita dari Tuhan?
SKS:
Sandarkan diri sama Tuhan, menyandarkan diri disini berarti juga meminta hikmat, pengetahuan dan kekuatan dari Tuhan. Kita sebagai manusia adalah lemah adanya, Paulus mengatakan Roh memang penurut, tapi daging lemah. Tanpa kekuatan, hikmat dan pengetahuan yang benar tentang Tuhan dan dari Tuhan maka kita tidak akan sanggup menahan godaan itu sendiri. ALL BY MY SELF
Kendalikan diri. Minta kekuatan memang menjadi yang utama, namun bukan berarti ketika kita meminta kekuatan, perlindungan dari Tuhan untuk dijauhkan dari yang jahat maka otomatis kita akan dijauhkan dari yang jahat. Keputusan itu tetap di tangan kita. Yang menentukan kita mau kemana adalah kita dan bukan Tuhan. Itulah keistimewaaan manusia, manusia diberikan hak bebas untuk menentukan kehidupannya sendiri. Maka kita jualah yang memgang kendali.
Setiap hari. Lakukan setiap hari, kenapa karena godaan itu tidak datang 2 kali seminggu, atau 4 kali sebulan. Godaan itu datang setiap kali IBLIS melihat celah dalam hidup kita. Ingat IbLIS seperti singa yang mengaum-ngaum di sekeliling kita yang siap sedia menelan mangsanya. Siapa mangsanya? Kitalah mangsanya. Minta Kekuatan, hikmat dan pengetahuan dari Tuhan agar kita dapat hidup di dalam dunia tapi tidak serupa dengan dunia. Agar kita dapat tampil beda, bukan hanya di dandanan, tapi terutama hidup yang berbeda yaitu hidup dengan ketaatan penuh kepada Tuhan. Jangan kita dipandang sebelah mata, dibilang gen x, generasi yang rusak. Tunjukkan bahwa kita beda tunjukkan merahmu!!!Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar