Dimanakah dapat kurasakan sentuhanmu?
Dimanakah aku dapat merasakan hangatmu?
Bila kau memilih untuk tetap membisu dibalik senyummu?
Seyummu menjadi senyum tanpa arti
Keindahanmu hanyalah menjadi duri dalam daging
Pesonamu tidak mampu menghidupkan raga, hanya memberikan angan palsu
Kemegahanmu takkan bertahan dimakan waktu dan zaman
Bila kau memilih untuk diam seribu basa
Mempertahankanmu untuk tetap hidup hanya akan mengundang luka
Memilih untuk membencimu juga mematikan jiwa
Bak memakan buah simalakama...
Tapi hidup akan terus menjadi hidup yang tak mampu terbingkai tanpamu
Kau Kuat sekaligus lembut
Hangat sekaligus membekukan
Kau tenang namun menghanyutkan
Kau mencelikkan sekaligus membutakan
Sungguhkah kau mampu menampakan siapakah dirimu sesungguhnya?
Dirimu yang apa adanya?
Dirimu yang telanjang?
Dirimu yang tanpa dibalut kata rayuan dan tindakan?
Siapakah engkau sesungguhnya?
Kau datang tanpa diundang dan pergi ketika kau bosan
Kau meneteskan darah dan air mata sekaligus menumbuh kembangkan semangat yang bergelora
Kau menghidupi hidup dan membunuh hidup
Tampakkanlah wajahmu!!
Tampakkanlah ketampanan dan kecantikkanmu yang mampu menggoda manusia dimanapun di segala jaman!!
Tapi jangan kau buat manusia membencimu!
Kau hanyalah sebatas asa... hanyalah sebatas angan...dan impian yang takkan mungkin diraih, digenggam oleh para penikmatmu
Kau hanya berani bersembunyi dalam raga
Hanya menutup dosamu dengan rangkaian nada dan cita
Namun sesungguhnya kau hanyalah nihil, kekosongan yang tanpa batas!!
Untuk apa kutatap wajahmu? Untuk apa kudamba hadir dan lakumu!!
Kau hanya mampu memulai tanpa menyelesaikannya.
Pergilah jauh-jauh dan jangan pernah kau kembali untuk merusak sebelum kau mengerti siapa kau sesungguhnya!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar