Jemaat pemuda meyakini bahwa dengan mengandalkan Tuhan, segala kesulitan dan kesusahan dapat diatasi tanpa mengesampingkan bahwa ada usaha yang tetap harus dilakukan
Kis 5:26-32
Maz 118: 14-29
Wah 1:4-8
Yoh 20: 19-31
Siapa sih yang mau hidup susah???? Pasti nggak ada kan manusia yang mau hidup susah!!! Apalagi remaja dewasa ini yang lebih suka kehidupan yang instan, sehingga tak heran banyak dari kita yang kerap kali mengatakan: “Pake dong teknologi yang namanya email, facebook, twitter, ngapain juga susah2? Hari gini masih pake mesin ketik? Apa kata dunia, pake komputer dong? Hari gini masih pake 1250? Pake BB dong ato E 90..” Sebelas , duabelas engan pemudanya yang juga suka berkata...”Hari gini ngak pake pembantu...cape!! ngapain susah2 buat bubur saring untuk anakku kalo udah ada bubur MILNA yang gizinya juga udah mencukupi kok”
Tanda2 apakah itu? Apakah tanda manusia semakin modern, semakin berbudi dan berbudaya? Semakin maju?? Atauuuu... suatu kemunduran luar biasa?? Teknologi memang banyak menolong manusia dalam melakukan banyak hal, bahkan hal2 tersulit yang pada awalnya tidak tergapai, kini dapat dikerjakan dengn begitu mudah... Namun sadarkah kita bahwa teknologi secara tidak langsung menjadikan manusia semakin lemah dari hari ke hari.
Coba saja bandingkan kualitas hidup manusia masa kini dengan manusia yang hidup pada masa lalu (paling tidak 25 tahun yang lalu). Bila dahulu seorang perempuan paruh baya masih dapat memikul beban di bahunya dan berjalan belasan hingga puluhan kilometer bagaimana dengan generasi sekarang? Mungkin baru saja ½ kilo sudah mulai berkata :” Ah cape...malas...panas...” dan segala macam keluhan. Bagaimana tidak?? Bila setiap pergi dan pulang sekolah dijemput dengan mobil pribadi lengkap dengan AC, atau paling tidak dijemput oleh bis sekolah dan minimal angkutan umum yang dapat dengan mudah ditemukan di perempatan2 jalan.
Kini...bagaimana dengan hasilnya? Bukankah kualitas hidup, kerja dan karya manusia dulu (yang tidak mengenal teknologi) juga patut diacungi jempol? Lebih dari itu bahkan banyak karya2 mereka yang hingga kini tetap dihargai, dihormati hingga diberi sebutan “Masterpiece”? Mengapa itu semua dapat terjadi??? Karena mereka menjadi orang 2 yang tangguh, yang dibentuk dari kesusahan dan ketekunan!! Seorang penulis besar seperti Shakespere tentunya akan menulis karyanya dengan sangat teliti, tiap kata menjadi perhitungannya, tiap bait menjadi perenungannya, mengapa?pa;ing tidak pertama-tama,karena ia tidak memiliki sebuah konputer yang dapat diprogram untuk mencari kesalahan kata, hingga untuk merombak seluruh karya itu bukan?
Bagaimana dengan kita sebagai pengikut Kristus? Adakah kita takut susah?? Takut menghadapi masalah dan pergumulan? Takut menghadapi dan menyelesaikan segala tantangan? Orang 2 yang takut susah dalam menghadapi tantangan jaman akan menjadi orang2 yang tidak punya kualitas!! Cepat naik..seperti roket dan cepat pula turun seperti bintang jatuh! Mereka akan menajdi orang2 yang tidak berai keluar dari keamanan dan kenyamanan mereka, keluar dan mengembangkan kapasitas mereka!
Saya ingat perkataan seorang rekan remaja saya: “Orang yang ingin kapasitas hidupnya bertambah adalah orang yang berani ditarik dan dirobek” Hingga ila kita tidak berani membiarkan diri kita dirobek ataupun ditarik hingga secara tidak langsung kita menaikkan kualitas hidup, pekerjaan, karya ndan kerja kita, maka kita bukanlah orang yang cukup besar untuk menerima pekerjaan2 besar dengan kapasitas yang jauh lebih besar. Padahal ketika kita mau ditarik dan dirobek kita akan menjadi lebih indah dan berguna dari sebelumnya...coba saja lihat sebuah balon, adakah ia indah bila tidak terisi oleh angin? Ia hanyalah seonggok karet berwarna-warni..tidak mampu memberikan keceriaan kepada anak2, tidak mampu memberikan keindahan pada dekorasi sebuah pesta, dan ia tidak akan berguna, walau sesungguhnya ia memiliki potensi untuk menjadi lebih.
Tapiiii....bukan berarti kini ketika kita mau berkomitmen untuk menghadapi kesulitan dengan sukacita, maka kita alih2 langsung mejadi manusia yang tahan susah... ini ga bisa instan... butuh latihan dan proses... sama seperti balon yang sudah lama tersimpan di pasar swalayan, harus ditarik2 terlebih dahulu sebelum kita meniupnya. Mengapa? Karena bila kita lansung menghembuskan angin dengan cepat dan dengan jumlah yang besar maka kita akan mendapati balon itu pecah sebelum menjadi berguna. Kini apa aja sih latihan dan prosesnya bagi kita agar kita dapat mengembang seperti balon dan menjadi berguna?
1. Kis 5:29. “Tetapi Petrus dan rasul-rasul itu menjawab, katanya: "Kita harus lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia.” Mengapa? Karena ketaatan kepada Allah membuat kita mendapatkan segala kekuatan untuk menghadapi segala kesusahan dan tantangan yang ada di depan mata kita. Ketaatan kepada Allah mendatangkan kehidupan, keselamatan, kemenangan...apa lagi yang kurang??? Ngak ada!!! Apapun Allah sediakan bagi kita yang mengasihi dan mentaatiNya. Segala sesuatu akan ditambahakan bagi siapa yang mencari kerajaan Allah, yaitu mencari dan melakukan kehendakNya!! Karena Dia lebih dari sekedar Tuhan yang suka memerintah ataupu Tuhan yang hanya memilih untuk dihormati, namun Ia telah menjadi Allah yang memberikan kita keselamatan kekal. Maz 118:14
2. Wahyu 1:5. “Belajarlah untuk setia”. Apakah bentuk kesetiaan kita? Cukupkah dengan datang ke gereja setiap hari, menjadi pelayan ibadah, atau menjadi pengurus hingga panitia sepanjang tahun?? Itu bukan bukti kesetiaan...tapi sebuah cara untuk menunjukkan eksistensi, bukti sebuah profesionalisme kerja! Kesetiaan adalah lebih dari itu....kesetiaan tidak nampak dari hal besar, namun dari hal kecil. Apa yang kita anggap hal kecil sering kali Tuhan lihat sebagai hal yang besar dan sebaliknya. Mulailah dari setiap perkataan yang keluar dari bibir, setiap pekerjaan yang dilakukan oleh setiap anggota tubuh kita...sudahkkah kita menunjukkan kesetiaan kita kepada Tuhan melalui itu semua?? Atau kita lebih memperhatikan apa yang dapat kita lakukan dengan otak kita yang luar biasa ini dan mengabaikan hal2 besar yang sesngguhnya dilakukan oleh lidah kita yang kecil dan tak bertulang ini??
3. Yoh 19:30. Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.!" Sambutlah tantangan dan tanggung jawab yang Allah berikan dan lakukanlah itu hingga selesai!! Jangan lakukan setengah2, jangan lakukan bila kita terpaksa, jangan lakukan bila kita hanya ingin melakukan apa yang sebisanya dan bukan memberikan yang terbaik.... Susah???? PASTI!!! Karena untuk itu kita akan diremukkan, dilumatkan dan dibentuk kembali dengan cara yang tak akan pernah kita bayangkan sebelumnya. Yesus sudah menjadi telaan bagi kita..Ia menerima tanggung jawab yang besar itu bagi kita...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar