Daniel 12: 1-3
Mazmur 16
Ibrani 10:11-14, 19-25
Markus 13: 1-8
Hampir setengah tahun ini saya memperhatikan pekembangan buku-buku yang terbit di berbagai toko buku, khusnya Gramedia. Sesuatu menarik perhatian dan menggelitik nurani sayA, yaitu ketika saya menemukan berbagai macam buku yang berusaha menggambarkan apa yang terjadi pada tahun 2012. Lebih dari itu, kini telah ditayangkan di Bioskop Film bertajuk 2012 yang menggambarkan kengerian yang akan terjadi pada hari Kiamat.
Berbagai macam agama manusia, berusaha mendefinisikan, menjelaskan, meluruskan, hingga menubuatkan akhir dunia yang menurut beberapa orang, telah diramalkan oleh Suku Maya ratusan tahun yang lalu yang akan terjadi pada 21 Desember 2012. bagi Suku Maya sendiri tahun 12 Desember 2012 bukanlah hari kiamat, namun tahun kejayaan bagi bangsa dan bagi umat manusia... yaitu peradaban baru dimana bumi kembali sempurna, dan murni.
Banyak dari kita, yang menyangkal dengan Firman Tuhan yang berkata: “Hari Tuhan akan datang seperti pencuri, tidak ada seorang pun tahu bahkan Anak Manusia sekalipun.” Ya... itu memang benar....menurut iman kita tidak ada yang akan dapat meramalkan dengan pasti tentang akhir jaman, itu adalah rahasia Allah, bukan manusia. Namun tentunya bukan berarti hari itu tidak akan penah datang... bahkan Kiamat dapat hadir lebih cepat dari yang diramalkan. Kini apa dampak semua tulisan, film dan pemberitaan tersebut bagi kehidupan kita sebagai anak-anak Allah? Adakah anda dan saya merasa takut? Bila ya...maka dapat dipastikan anda tidak siap menanti kedatangan Tuhan!!!
Lah!! Mengapa begitu?
Karena seharusnya sebagai anak-anak Allah, orang percaya yang telah dipanggil dari gelap menuju terang yang kekal, kita tidak sepatutnya merasa takut!! Alih-alih perasaan takut itu kita ganti dengan perasaan sukacita! Semakin dekat waktunya semakin sukacita pulalah hati kita, karena akan berjumpa dengan Dia yang adalah pemilik hidup, dan bersamaNya menuju kemenangan sejati! Jadi bila kita masih merasa takut: jangan-jangan kita belum hidup berkemenangan bersama Tuhan, jangan-jangan kita masih berkutat dengan dosa, belum dapat hidup sesuai dengan jalan Tuhan? Belum layak dipanggil sebagai anak-anak Allah
dan disebut sebagai orang percaya?
Memang akhir jaman adalah masa dimana kesesakkan, musibah, malapetaka akan senantiasa mendera hidup manusia. Ini bukan hanya yang ada di film, tapi memang Firman Tuhan mengingatkan kita tentang masa-masa akhir sebagai masa-masa kesesakkan. Oleh karena itu Yesus mengingatkan kita dengan berkata: “Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu! Akan datang banyak orang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah dia, dan mereka akan menyesatkan banyak orang. Dan apabila kamu mendengar deru perang atau kabar-kabar tentang perang, janganlah kamu gelisah. Semuanya itu harus terjadi, tetapi itu belum kesudahannya. Sebab bangsa akan bangkit melawan bangsa dan kerajaan melawan kerajaan. Akan terjadi gempa bumi di berbagai tempat, dan akan ada kelaparan. Semua itu barulah permulaan penderitaan menjelang zaman baru.” Mark 13: 1-8 dan tanda-tanda jaman yang Yesus katakan ribuan tahun yang lalu itu sudah kita alami satu persatu. Namun itu semua ternyata hanya awal....dan belum kesudahannya.
Makin beratkan tantangan kita? Tentu!!! Semakin berat setiap hari, tapi Tuhan bukan Allah yang kejam!! Ia tetap Allah yang menyertai kita hingga kesudahan jaman. Kehidupan yang semakin sulit, yang menguji pengendalian diri, amarah, kesabaran, pengharapan, iman dan kasih kita kepada Allah ini, akan menjadi batu uji bagi kita. Dan bagi siapa yang bertahan dan menang mengatasi batu uji ini, bijaksana dalam menjalani hidup, membawa orang pada terang kebenaran Allah akan bercahaya bagaikan cakrawala dan bintang-bintang dan mendapat hidup kekal (Dan 12:2-3)
Hanya saja untuk tetap berpengharapan, beriman dan memiliki kasih yang murni terhadap sesama dan Tuhan tentu bukan hal yang mudah. Itulah yang sesungguhnya menjadi dasar ketakutan kita. Kita sadar bahwa hidup sebagai orang percaya bukanlah hidup yang mudah untuk dijalani, apalagi bila dijalani dengan asal2an. Kita sadar bahwa sesungguhnya kita tidak pernah dapat menjadi apa yang Tuhan inginkan seutuhnya...
Oleh karena itu bagaimana menjadi orang percaya yang senantiasa memiliki sukacita kemenangan di akhir jaman ini?
• Tekankan pengharapan kita kepada Yesus, bukan kepada yang lain. Akhir jaman memang merupakan sesuatu yang kabur. Tidak ada satupun orang yang dapat menentukan kapan masa itu akan sunguh2 datang. 3, 10,20,50 100 tahun lagi.... kita tidak akan pernah tahu. buku boleh berkata apapun, film boleh menggambarkan apapun, tapi kita punya iman kepada Yesus. Oleh karena itu belajarlah untuk mendengar apa kata Yesus dan bukan apa kata dunia, para ahli sekalipun. Ramalan Kalender Maya, orang pandai sekalipun jangan membuat iman kita goyah. Yaitu bahwa Yesus Kristus yang telah mengalahkan maut dalam kematian dan kebangkitannya telah memberikan kita kehidupan kekal di masa depan. Tidak ada yang lain yang mampu memberikan kehidupan kekal selain Yesus, Juru Selamat kita, karena Ia tidak hanya memberikan keselamatan, kelepasan, tidak juga hanya menujukkan jalan menuju keselamatan itu, namun mengalami keselamatan itu. (Ibrani 10: 11-14. Penghayatan masa depan bagi orang percaya ada dalam pengharapan bersama dengan Terang karya Kristus, oki.. Tidak menjadi kabur dan gelap
• Karena Yesus telah hadir menjadi teladan maka, kini tugas kita tidak hanya mengakui dan menghayati pekerjaan dan karya Yesus bagi kita, namun terutama berusaha untuk melakukan apa yang Yesus Lakukan!! Kita boleh berkata saya kan punya kelemahan...atau saya kan punya keunikan...atau juga saya kan punya cara sendiri menghadapi persoalan atau...saya kan memang bukan orang yang ramah....saya ya saya...jangan dipandingkan dengan orang lain dong!!! Banyak hal yang bisa kita katakan sebagai pembelaan diri kita terhadap penilaian orang lain. Namun diatas semuanya itu adakah kita ingat bahwa kita adalah citra Allah, bukan hanya keunikan kita saja yang ada dalam diri kita, termasuk kelemahan dan kelebihan...namun jugapunya keunikan Kristus...karena kita adalah gambar dan citraNYa.... jadi daripada menjunjung keunikan diri...bukankah lebih baik kita mencoba untuk makin serupa dengan Yesus???
• Hidup bagi orang lain dan bukan hanya diri sendiri. Ibrani 10: 23-25. Alih alih melakukan perbuatan baik bagi diri sendiri, lakukan juga perbuatan baik bagi orang lain...dan jadilah inspirasi alam berbuat baik bagi orang lain... jangan jadi inspirasi dalam menjatuhkan orang lain. Hari-hari ini jahat... bila kita tidak menggunakan waktu yang ada dengan melakukan apa yang baik di hadapan Tuhan jangan harap Tuhan melihat kita sebagai hamba yang baik dan layak mendapatkan sukacita kekal bersamaNya. Gunakan waktu untuk saling menasihati, mengingatkan dalam kasih bukan dengan kekerasan. Apa pentingnya saling mengingatkan? Karena bila ada salah seorang dari saudara kita yang berbuat dosa dan kita, yang mengetahuinya tidak menegurnya dalam kasih, maka kita juga berdosa kepada Allah.
Jadi pilihlah yang baik, yang benar, yang berkenan kepada Allah, hingga sukacita kemenangan orang percaya di akhir jaman sungguh menjadi milik kita!!! amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar